VIRUS CORONA
Ditolak Rumah Sakit, Seorang Kakek Tanpa Identitas Meninggal di Angkot, Sopir Jalani Rapid Test
Seorang kakek tanpa identitas meninggal dunia di angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/5/2020) malam.
TRIBUNBATAM.id, SUMEDANG - Seorang kakek tanpa identitas meninggal dunia di angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/5/2020) malam.
Korban awalnya mengalami lemas dan dibawa sopir angkot ke Rumah Sakit AMC tapi ditolak.
Tapi, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Jatinangor.
Jenazah almarhum yang tidak diketahui alamat dan keberadaan keluarganya ini akhirnya dipulasara dan dimakamkan oleh pihak RSUD Sumedang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumedang.
Follow:
Diketahui, almarhum sering menumpang angkot jurusan Cicaheum-Cileunyi.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang Herman Suryatman membenarkan adanya seorang tanpa identitas yang meninggal dunia tersebut.
Herman menuturkan, karena alamat dan keluarganya tidak ditemukan, akhirnya almarhum dibawa ke RSUD Sumedang.
Menurut keterangan sang sopir, nama panggilan kakek tersebut adalah Agus Bulaloa, tetapi yang bersangkutan tidak memiliki identitas yang jelas.
"Demi kemanusiaan, tadi malam kami telah memulasara dan memakamkan jenazah almarhum yang tidak beridentitas ini," ujar Herman kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Minggu (3/5/2020).
• Tertibkan Kendaraan saat PSBB Bogor, Pria Ini Mengamuk Tak Ingin Istrinya Pindah di Kursi Belakang
• Hasil Survei! 60 Persen Anak Bosan Belajar dari Rumah, Kementerian Ajak Orangtua Mendongeng
Herman menyebutkan, almarhum sebelumnya telah menjalani rapid test dengan hasil reaktif.
"Jadi artinya belum tentu positif corona, tapi dipulasara dan dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19. SOP-nya seperti itu," tutur Herman.
Herman mengatakan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Puskesmas Jatinangor juga sudah melakukan rapid test kepada sopir angkot yang membawa almarhum.
"Hasilnya negatif," sebut Herman.
Herman menambahkan, kepada warga Sumedang tidak perlu cemas dan khawatir, apalagi sampai ketakutan.