VIRUS CORONA DI BATAM
Warga India Positif Covid-19 di Batam, Kadinkes Sebut Diduga Tertular dari Pengantar Makanan
Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi menyebut, dugaan sementara jemaah asal India ini tertular Covid-19 dari jemaah yang selalu mengantar makanan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kasus baru penyebaran Covid-19 di Batam kembali terjadi. Kali ini, jemaah tabligh asal India terkonfirmasi positif, Senin (4/5/2020).
Pria berinisial SAA (56) ini selama di Batam berada di salah satu rumah tak jauh dari sebuah masjid di kawasan Sei Harapan, Sekupang, Batam.
"Masjid sebenarnya sudah lama ditutup. Rumah tempat kumpul jemaah letaknya di belakang masjid," jelas Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Batam, Azril Apriansyah.
Menjawab potensi penyebaran terhadap pria asal India ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebut dugaan sementara terpapar dari jemaah yang selalu mengantar makanan untuk seluruh jemaah tabligh berkewarganegaraan asing tersebut.
"Ini masih kemungkinan. Sebab, 3 jemaah itu saat di rapid test hasilnya reaktif," ungkap Didi kepada Tribun Batam.
Didi melanjutkan, pasien dengan kasus nomor 32 ini sendiri sempat mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit sekitar Kecamatan Lubuk Baja dikarenakan infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula.
• Dilarang Mudik, Polsek KKP Batam Siapkan Pospam Lebaran, Warga Diminta Tetap di Rumah
• Dinilai Janggal, Ketua IMM Minta Penegak Hukum Selidiki Anggaran Sembako Murah Pemko Tanjungpinang
Kemudian, pada tanggal 29 April 2020, pasien dilarikan ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya mulai melemah.
Lalu, dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Keesokan harinya, pasien menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya menyatakan ia terkonfirmasi positif Covid-19.
"Jadi karena luka amputasinya infeksi, maka pasien dirawat di RSUD Embung. Oleh sebab itu, ini menjadi alasannya pasien tidak dibawa ke RS Galang," jelasnya.
Sebelumnya diketahui, selain SAA, seorang guru wanita di Batam berinisial GM turut dinyatakan positif Covid-19, Senin (4/5/2020).
Berdasarkan rilis tim gugus Covid-19 Batam, guru berumur 36 tahun ini diduga tertular dari rekannya yang merupakan pasien positif pada kasus nomor 18 di Batam.
GM juga sempat menemani rekannya tersebut saat dirawat di salah satu rumah sakit kawasan Batam Centre beberapa waktu lalu.
Namun kini, diketahui rekan GM itu sendiri telah dinyatakan sembuh.
Untuk seluruh closed contact terhadap kedua pasien, tim gugus terus melakukan tracing agar penyebaran virus ini dapat diminimalisir.
10 Orang Dibawa ke RSKI
Kabar mengenai seorang jemaah asal India berinisial SAA (56) terkonfirmasi positif Covid-19 di Batam buat heboh.
Bukan tanpa alasan, jemaah ini diketahui menginap di salah satu rumah tak jauh dari sebuah masjid di kawasan Sei Harapan Sekupang, Kota Batam.
Di sana, ia tinggal bersama 6 jemaah berstatus Warga Negara Asing (WNA) lainnya. Khawatir potensi penyebaran virus melebar, pihak terkait melakukan rapid test terhadap 6 jemaah ini dengan hasil 4 reaktif dan 2 non-reaktif.
"Semuanya (6 jemaah) sudah dibawa ke Rumah Sakit Galang," tegas Kepada Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Senin (4/5/2020).
Potensi munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di Batam menguat setelah hasil rapid test, 3 jemaah lokal menunjukkan hasil reaktif.
Namun, Didi tak ingin terburu-buru membuat warga Batam panik. Ia menyebut, terhadap seluruh jemaah ini akan menjalani pemeriksaan swab terlebih dahulu di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam.
"Jadi yang akan diambil swab di Rumah Sakit Galang ada 10 orang. 6 jemaah WNA, 3 jemaah WNI, dan 1 garin masjid," ungkapnya.
Untuk 6 jemaah WNA sudah dibawa sejak Minggu (3/5/2020) malam, menggunakan dua mobil ambulans berbeda.
Ada pemisahan terhadap jemaah berstatus reaktif dan non-reaktif. Sedangkan 3 jemaah WNI dan 1 garin masjid akan segera menyusul dibawa ke RSKI Covid-19 di Pulau Galang.
3 Jemaah Lokal Reaktif Covid-19
Seorang jamaah asal India positif Corona di Batam, selanjutnya 3 orang jamaah lokal masjid di Sei Harapan Sekupang juga dibawa ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19.
Kadis Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, ketiga jamaah lokal itu reaktif hasil Rapid Test Covid-19.
Awalnya mereka mengantarkan makanan ke warga India yang terkena Covid-19.
"Untuk tiga orang itu rapid test mereka reaktif. Jadi akan kami kirim ke Galang," tegas Didi kepada Tribun Batam.
Selain itu, Didi mengungkapkan, selain satu orang jamaah asal India ini, terdapat 6 jamaah lainnya berasal dari negara yang sama.
"Setelah dilakukan rapid test, 2 non reaktif dan 4 reaktif. Sudah kami bawa ke Galang tadi malam," sambungnya.
Kata Didi lagi, pembawaan keenam jamaah ini menggunakan 2 mobil ambulans berbeda.
"Jadi kami pisah yang reaktif dan non reaktif," tambahnya.
Tujuh jamaah ini diketahui tinggal di rumah milik garin masjid.
Namun Didi memastikan, untuk garin masjid sendiri hasil rapid test miliknya non reaktif.
Di Batam hari ini terdapat tambahan 2 pasien Covid-19.
Pasien positif terdiri dari seorang wanita warga Batam dan seorang pria warga negara asing (WNA). Keduanya merupakan kasus baru yaitu kasus nomor 31 dan kasus nomor 32.
Untuk pasien wanita, diketahui berinisial Nn. GM dan berusia 36 tahun.
Profesinya merupakan seorang guru, bertempat tinggal di salah satu perumahan kawasan Batam Centre, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.
Ditengarai, pasien wanita ini close contact dengan kasus nomor 18 di Batam yang merupakan temannya dan saat ini telah dinyatakan sembuh.
Yang bersangkutan menyatakan pernah mendampingi temannya saat dirawat salah satu rumah sakit swasta di Batam beberapa waktu lalu.
Sedangkan seorang WNA diketahui berinisial Tn. SAA dan berusia 56 tahun.
Pasien ini merupakan seorang jamaah tabligh di salah satu masjid kawasan Sei Harapan Sekupang, Kota Batam.
WNA ini tiba di Batam pada 2 Maret 2020 lalu dari Singapura. Selanjutnya, tinggal dan menetap di masjid bersama jamaah tabligh lainnya.
"WNA ini asal India," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi.
Saat ini, tim terus melakukan proses contact tracing terhadap orang yang pernah bersangkutan dengan pasien baru ini.
Berikut rilis dari Gugus Covid-19 di Batam
Pada hari ini Minggu, 03 Mei 2020, kami sampaikan rilis terbaru kasus terkonfirmasi positif COVID19 Kota Batam. Data ini merupakan hasil pemeriksaan swab oleh Tim analis BTKLPP Batam pada beberapa rumah sakit di Kota Batam berdasarkan hasil tracing dari closes contact kasus 18 dan kasus baru Warga Negara Asing yang tergabung dalam jama’ah Tabligh Kota Batam, dengan kesimpulan terdapat 2 (dua) Orang Terkonfirmasi “Positif” yang terdiri dari 1 (satu) orang perempuan warga Batam dan 1 (satu) orang laki-laki Warga Negara Asing .
Berikut ini kami sampaikan riwayat perjalanan penyakit dari pasien terkonfirmasi tersebut sebagai berikut :
1. Seorang Perempuan berinisial “Nn. GM” usia 36 Tahun, Guru, beralamat di Kawasan Perumahan Batam Centre Kecamatan Batam Kota, merupakan kasus baru No. 31 Kota Batam yang ditenggarai close contact dengan kasus terkonfirmasi positif No. 18 Kota Batam yang merupakan temannya dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.
Yang bersangkutan menyatakan pernah mendampingi temannya tersebut pada saat dirawat salah satu RS Swasta di Kawasan Batam Centre tanggal 20 – 22 Maret 2020 dan setelah itu tidak pernah contact fisik lagi kecuali hanya melalui telepon seluler.
Sesuai dengan hasil tracing terhadap kasus No. 18 kepada yang bersangkutan dilakukan RDT, yang pertama tanggal 17 April 2020 dengan hasil “Reaktif” kemudian pada tanggal 27 April 2020 dilakukan kembali RDT dengan hasil juga “Reaktif”.
Selanjutnya pada tanggal 30 April 2020 dilakukan pemeriksaan Swab Tenggorokan yang hasilnya diketahui pada tanggal 03 Mei 2020 dengan terkonfirmasi “Positif”.
Sejauh ini kondisi yang bersangkutan cukup stabil dan tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti, serta sedang proses persiapan untuk dilakukan perawatan isolasi di rumah sakit rujukan RSUD Embung Fatimah Kota Batam.
2. Seorang Laki-laki berinisial “Tn. SAA” usia 56 Tahun, WNA, alamat sementara disalah satu Masjid di Kawasan Sei Harapan Sekupang Kota Batam, merupakan kasus baru No. 32 Kota Batam.
Perlu diketahui yang bersangkutan tiba di Batam (Pelabuhan Batam Centre) pada tanggal 02 Maret 2020 menggunakan kapal laut dari Singapura, selanjutnya tinggal dan menetap bersama jama’ah tabligh lainnya di salah satu Masjid di Kawasan Sei Harapan Sekupang Kota Batam.
Kemudian pada tanggal 12 April 2020 yang bersangkutan dirawat disalah satu RS Swasta di Kawasan Lubuk Baja sehubungan dengan gangguan infeksi pada kaki kanannya akibat penyakit gula yang dideritanya.
Setelah dilakukan tindakan debridement dan perawatan diperbolehkan pulang pada tanggal 15 April 2020, namun sebelumnya terlebih dahulu telah dilakukan RDT dengan hasil “Non Reaktif”
Kemudian pada tanggal 29 April 2020 yang bersangkutan dibawa ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya yang lemah.
Sejak beberapa hari sebelumnya tidak mau makan bahkan obat-obatan yang diberikan dari RS tempat dirawat sebelumnyapun tidak diminum.
Hasil pemeriksaan laboratorium kadar gula darahnya ternyata tidak terkontrol selanjutnya yang bersangkutan dirawat dibangsal biasa untuk pasien penyakit dalam, dan dilakukan RDT dengan hasil “Reaktif”.
Berdasarkan hasil RDT tersebut pada keesokan harinya tanggal 30 April 2020 perawatan yang bersangkutan dipindahkan ke ruang isolasi Tun Sundari dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui pada tanggal 03 Mei 2020 dengan terkonfirmasi “Positif”.
Saat ini tim survelans sedang terus melakukan proses contact tracing terhadap semua orang yang ditenggarai berkontak dengan kasus tersebut.
Dan juga pada kesempatan ini perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Batam untuk tetap mengikuti anjuran Pemerintah, menjaga jarak, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap dirumah saja dan jika terpaksa harus keluar rumah gunakan masker serta selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan seimbang dan berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup. Demikian disampaikan untuk menjadi maklum. (tribunbatam.id/ichwannurfadillah)