ANAMBAS TERKINI
Masih Menumpang di Bangunan Tua Bekas Sekolah, SDTQ Insan Utama Galang Wakaf Pembebasan Lahan
Lahan yang sudah dibebaskan baru dibangun gazebo, toilet dan tempat wudhu yang merupakan bantuan dari Pemerintah.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sekolah Dasar (SD) Tahfiz Qur'an Insan Utama (SDTQ) di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri sedang melakukan penggalangan wakaf dalam bentuk pembebasan lahan.
Sekolah penghafal Al Qur'an ini, merupakan satu-satunya sekolah dasar Tahfiz Qur'an perdana yang berdiri di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Pendiri Yayasan Insan Utama, Ricci Arisandi saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan saat ini para pelajar yang bersekolah di SDTQ Insan Utama masih menumpang di bangunan tua bekas sekolah kepunyaan Pemerintah Daerah.
Lokasi bangunan ini berada di Tanjung Momong, Kecamatan Siantan bersebelahan dengan rumah pribadi Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris.
"Sistemnya pinjam pakai, ya nanti sewaktu-waktu bisa diambil kembali dan dialih fungsikan. Saya juga sedikit khawatir karena memang bangunan ini sudah tua, atapnya juga sangat memprihatikan dan ruangan yang terbatas," kata Ricci, Rabu (6/5/2020).
Saat ini, pihaknya sedang memproses pembebasan lahan melalui program wakaf tunai. Nantinya di lahan tersebut akan dibangun ruang kelas serta fasilitas lainnya.
"Kami masih terbatas biaya dan masih fokus terhadap pembebasan lahan. Pembangunan belum terlihat progressnya, sedangkan lahan yang sudah dibebaskan baru dibangun gazebo, toilet dan tempat wudhu. Itu bantuan dari pemerintah," kata Ricci.
Ricci berharap ada uluran tangan masyarakat agar pelajar yang menuntut ilmu agama di SDTQ Insan Utama bisa memiliki ruang belajar yang nyaman untuk menghafalkan Al-Qur'an.
Bagi masyarakat yang tergerak hatinya bisa mendonasikan wakaf melalui rekening yayasan pengembangan sumber daya insani Anambas yakni melalui bank syariah mandiri (BSM) 7081945734 atau bank negara Indonesia (BNI) 1222200024.
Bisa juga konfirmasi dan informasi donasi dengan menghubungi nomor 085261371277, 085274246304, 081326666931 (SMS/telpon/WhatsApp) dengan mencantumkan nama lengkap#jumlah donasi# bank tujuan#.
Pondok Pesantren Khaira Ummah di Anambas
Berdirinya Pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, berawal dari pandangan beberapa masyarakat yang melihat pergaulan bebas para remaja yang tidak bisa memfilter budaya dari luar.
Pondok pesantren Khaira Ummah salah satunya, didirikan sejak tahun 2013, ternyata cukup banyak diminati orang tua murid dan anak-anak. Sayangnya untuk biaya masuk pesantren di Kepualauan Anambas terbilang cukup mahal.
• Komisi II DPRD Karimun Sidak, Dapat Informasi Sembako dari Pemkab yang Diterima Warga Tidak Layak
• Sebelum Meninggal, Didi Kempot Ternyata Sempat Titip Salam ke Mbah Minto Lewat Youtuber Ucup Klaten
Mudir Pesantren (Kepala Pondok) Khaira Ummah, Muhammad Na'im menyebutkan peminat anak-anak di Anambas untuk dapat menuntut ilmu di pesantren bisa dikatakan cukup banyak, kendalanya saat ini pada biaya.
"Mengingat biaya kehidupan di Anambas ini cukup tinggi, sehingga sebagian yang ada di pesantren ini boleh dikatakan menengah ke atas, jadi ada sebagian masyarakat yang ingin memasukkan anaknya ke pesantren, terkendala faktor biaya," ujar Na'im kepada wartawan tribunbatam, Rabu (23/10/2019).
Untuk biaya masuk di pesantren Khaira Ummah orang tua murid harus merogoh kocek sebesar Rp 8 juta, yang sudah mencakup seragam sekolah, dan uang gedung. Sedangkan biaya perbulannya pesantren Khaira Ummah memungut biaya Rp 1,5 juta, sudah termasuk uang makan per bulan.
Saat ini pelajar yang menuntut ilmu di pesantren Khaira Ummah hanya 52 orang saja. Di mana laki-lakinya sebanyak 25 orang dan perempuan 27 orang.
Upaya pemerintah dengan berdirinya pesantren di Kepulauan Anambas juga ikut membantu memberikan sumber daya manusia sebagai pengajar di pesantren Khaira Ummah.
"Alhamdulillah dari pemerintah itu mulai dari pendirian pesantren ini sudah menyediakan sebanyak pengajar Pegawai Tidak Tetap (PTT) dikasih jatah 13 pengajar, " terang Na'im.
Sedangkan fasilitas ruangan kamar murid ada 12 kamar, dalam satu kamar diisi maksimal 10 orang.
Untuk dibagian atasnya ada ruang belajar dan musala.
Sedangkan kamar untuk ikhwan (lelaki) berada sekitar 50 meter dari ruang belajar.
Na'im menyebutkan untuk saat ini fasilitas yang ada di Pesantren Khaira Ummah sudah memadai dari segi pengajar, ruangan, dan tempat belajar. (TribunBatam.id/Rahma Tika)