VIRUS CORONA

UPDATE Data 10 Negara Kasus Corona Tertinggi di Dunia, Kamis (7/5) Pagi, AS dan Spanyol Teratas

Melansir data dari Worldometers, Kamis pagi pukul 08.00 WIB, jumlah kasus virus corona tercatat 3.810.744 kasus

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/SON/FOTO European Pharmaceutical Review
ilustrasi. Update covid-19 di dunia 

TRIBUNBATAM.id, NEW YORK - Kasus baru covid-19 di sejumlah negara di dunia terus bertambaha.

Kondisi ini menunjukkan penyebaran virus corona masih terjadi, meski di beberapa negara terjadi penurunan jumlah kasus baru.

Hingga hari ini, Kamis (7/5/2020) jumlah kasus covid-19 di dunia mencapai 3,8 juta kasus. 

Data Corona 34 Provinsi di Indonesia, Kamis (7/5) Pagi, Total 12.438, Sulsel Terbanyak di Luar Jawa

Petronas Yamaha SRT Optimis Bisa Rekrut Valentino Rossi Buat Pengganti Fabio Quartararo

Terdengar Suara Gedebuk di Belakang Rumah, Ternyata Ular Besar Makan Kelelawar, Jatuh dari Pohon

Melansir data dari Worldometers, Kamis pagi pukul 08.00 WIB, jumlah kasus virus corona tercatat 3.810.744 kasus.

Adapun, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 264.021 orang dan pasien sembuh berjumlah 1.287.653 orang.

Melihat data kasus di berbagai negara, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi, lebih dari 1,2 juta kasus.  

Berikut 10 negara dengan angka kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

1. Amerika Serikat: 1.256.669 orang terinfeksi, 74.121 orang meninggal dunia, dan 205.268 orang sembuh.

2. Spanyol: 253.682 orang terinfeksi, 25.857 orang meninggal dunia, dan 159.359 orang sembuh.

3. Italia: 214.457 orang terinfeksi, 29.684 orang meninggal dunia, dan 93.245 orang sembuh.

4. Inggris: 201.101 orang terinfeksi, 30.076 orang meninggal dunia.

5. Perancis: 174.191 orang terinfeksi, 25.809 orang meninggal dunia, dan 53.972 orang sembuh.

6. Jerman: 168.162 orang terinfeksi, 7.275 orang meninggal dunia, dan 137.696 orang sembuh.

7. Rusia: 165.929 orang terinfeksi, 1.537 orang meninggal dunia, dan 21.327 orang sembuh.

8. Turki: 131.744 orang terinfeksi, 3.584 orang meninggal dunia, dan 78.202 orang sembuh.

9. Brazil: 125.218 orang terinfeksi, 8.536 orang meninggal dunia, dan 48.221 orang sembuh.

10. Iran: 101.65 orang terinfeksi, 6.418 orang meninggal dunia, dan 81.587 orang sembuh.

UPDATE Data Corona Sumbar Rabu (6/5), Kasus Baru 17, Total 238, Sekeluarga Positif di Solok Selatan

Sementara itu, di berbagai negara, ada yang mulai melonggarkan lockdown atau penguncian.

Merespons hal ini, WHO memberikan sejumlah peringatan untuk lebih berhati-hati. Berikut perkembangan di beberapa negara, dikutip dari Aljazeera, Kamis pagi:

Jerman

Bundesliga Jerman akan kembali digelar pada 15 Mei 2020. Hal ini menjadikannya sebagai liga sepak bola papan atas Eropa yang pertama dibuka setelah merebaknya wabah virus corona dan penguncian diberlakukan di banyak tempat.

Pemerintah Jerman menyebutkan, Bundesliga dapat kembali dimulai pada pertengahan Mei tanpa penonton.

Sementara, liga sepak bola Jerman (DFL) akan segera dicarikan waktu yang tepat.

"Keputusan hari ini adalah berita baik bagi Bundesliga dan Bundesliga ke-2. Hal ini dilakukan dengan tanggung jawab besar bagi klub dan karyawan untuk menerapkan persyaratan medis dan organisasi secara disiplin," kata kepala eksekutif DFL Christian Seifert.

Donald Trump Akui Virus Corona Sangat Ganas, Ucapkan Simpati pada Korban Meninggal: I Love You

Belanda

Belanda akan mulai melonggarkan kuncian akibat virus corona pada pekan depan. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Penghapusan pembatasan secara bertahap akan dilakukan selama empat bulan ke depan.

Akan tetapi, hal itu akan terus dipantau, dan kuncian dapat diperketat kembali apabila virus corona menyebar kembali dengan lebih cepat.

"Langkah-langkah untuk perlahan membuka ekonomi dan kehidupan publik akan memberi negara kita ruang untuk melihat ke depan dan membuat rencana untuk masa depan. Kita akan melakukan itu secepat mungkin, tetapi lebih baik aman sekarang daripada menyesal nanti," ujar Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Mulai 1 Juni 2020, Belanda juga akan mewajibkan penggunaan masker wajah saat menggunakan transportasi umum.

WhatsApp Hadirkan Stiker Khusus Ramadhan dan Idul Fitri, Sudah Bisa Didownload

Spanyol

Spanyol memperpanjang status darurat yang diberlakukan selama dua minggu sehingga pemerintah masih dapat mengontrol pergerakan orang-orang.

Secara bertahap, penguncian akan dilonggarkan.

Spanyol mencatat lebih dari 25.000 kasus kematian akibat Covid-19. Lockdown di Spanyol telah dilakkukan sejak 14 Maret 2020 dan status darurat seharusnya diakhiri Sabtu (9/5/2020) tengah malam.

Walau situasi telah membaik Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan, beberapa pembatasan pergerakan tetap diperlukan. 

Peringatan WHO

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memperigatkan bahwa negara-negara dapat kembali menerapkan lockdown jika pelonggaran penguncian tak dilakukan dengan hati-hati dan secara bertahap. 

Menurut Tedros, dalam situasi seperti saat ini, tidak mungkin bisnis kembali seperti biasa saat pandemi akhirnya surut.

Ia menekankan perlunya investasi dalam sistem kesehatan.

"Pandemi Covid-19 pada akhirnya akan surut tetapi tidak ada jalan untuk kembali ke bisnis seperti biasa," kata Tedros.

Turki

Turki memasuki fase baru dalam perang melawan virus corona. Negara ini membuka kembali aktivitas bisnis dan menetapkan pedoman perilaku sosial baru untuk mencegah kembalinya wabah.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan, Pemerintah Turki akan menerbitkan panduan untuk bisnis terkait adanya virus corona.

Ia juga menyebutkan, Turki meningkatkan kapasitas pengujian dan melanjutkan upaya penelusuran kontak.

Warga Turki wajib mengenakan masker dan selalu memperhatikan jarak sosial saat di tempat umum.

Jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Turki tercatat 3.584 orang. Sementara, jumlah keseluruhan kasus kini mencapai 131.744 kasus. (*)

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona Dunia 7 Mei: 3,8 Juta Orang Terinfeksi, Peringatan WHO soal Pelonggaran Lockdown"
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved