Kompetisi Berhenti, Konflik Internal Operator Liga 1, PT LIB Mencuat ke Publik
Surat yang mereka kirim berlabel Pengaduan Mengenai Keresahan di Internal Perusahaan kepada semua pemegang saham PT LIB pada 4 Mei 2020
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Saat kompetisi Liga 1 2020 belum ada kepastian kapan akan digelar kembali, masalah baru muncul dari kalangan operator liga.
Operator Liga 1 2020, PT Liga Indonesia Baru (LIB) kini dilanda konflik internal.
Konflik internal ini terungkap dari surat yang dilayangkan sejumlah Direktur kepada pemegang saham PT LIB.
• Nick Kuipers Tak Menyesal Pilih Persib Bandung, Meski Ada Tawaran dari Klub Liga Belanda
• Rindu Kembali Melatih, Pelatih Persija Sergio Farias Posting Foto Berbahasa Indonesia di Instagram
• Bertambah 4 Klaster Baru, Total Ada 17 Klaster Penyebaran Covid-19 di Kota Padang, Sumbar
Surat ini dibuat oleh Direktur Bisnis PT LIB Rudy Kangdra dan Direktur Operasional Sudjarno serta Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria.
Surat yang mereka kirim berlabel Pengaduan Mengenai Keresahan di Internal Perusahaan kepada semua pemegang saham PT LIB pada 4 Mei 2020.
Di dalam surat yang ditembuskan ke Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI, Exco PSSI, Plt Sekjen PSSI dan Dewan Komisaris PT LIB itu, ketiganya menjabarkan empat poin yang intinya menyatakan Direktur PT LIB Cucu Somantri kerap mengambil keputusan secara sepihak.
"Indikasi ini sudah terjadi sejak Maret 2020 dan semakin lama semakin dominan," ucap Rudy, dikutip dari Kompas.com, melansir Antara.
"Kami sudah memberikan saran-saran, tetapi tidak dilibatkan. Seharusnya setiap keputusan itu ada sirkulernya dan semua direktur membubuhkan paraf."
"Ini tidak ada, tiba-tiba surat keluar. Lama-lama kami merasa kalau seperti ini kami harus memberitahukan kepada pemegang saham," tutur Rudy.
Beberapa keputusan sepihak misalnya soal pengangkatan Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB.
Hal ini menjadi polemik karena Pradana adalah anak kandung Cucu Somantri.
Terbaru, Cucu yang juga menjabat Waketum PSSI, disebut Rudy memutuskan sendiri pemangkasan subsisi untuk klub-klub Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.
Kebijakan itu dituangkan dalam surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020 yang ditujukan ke PSSI.
"Surat itu sudah ditandatangani tanpa pemberitahuan kepada kami," kata Rudy.
Rudy beranggapan bahwa para pemegang saham, termasuk klub dan PSSI, berhak mengetahui situasi terkini perusahaan.