VIRUS CORONA DI BATAM

DAFTAR Kelompok yang Berpotensi Terpapar Corona dari Pasien 35 dalam Klaster DD di Bengkong Batam

Dinkes Kota Batam membentuk satu klaster baru untuk memudahkan pencegahan penyebaran covid-19 di Batam. Simak kelompok yang berpotensi terpapar corona

TRIBUNBATAM.id/SON
ilustrasi. UPDATE Covid-19 atau Virus Corona. 

Pasien bersama dengan ibu dan dua orang saudaranya yang lain pada 3 Mei 2020 telah dilakukan RDT hasilnya  disimpulkan Non Reaktif.

Kemudian diikuti pemeriksaan swab tenggorokan di RS Budi Kemuliaan Batam, 5 Mei 2020 dan diperoleh hasilnya  pada hari ini dinyatakan terkonfirmasi Positif.  

Sementara hasil swab saudara perempuannya /Anak tertua almarhum dinyatakan terkonfirmasi 

negatif. 

Saat ini, yang bersangkutan sudah dilakukan perawatan di ruang isolasi Paviliun Tun Sundari RSUD Embung Fatimah Batam guna penanganan lebih lanjut.

Sejauh ini kondisi kesehatannya  cukup stabil tanpa ada gangguan kesehatan yang berarti. 

15 Warga Batuampar Dikarantina

Sebanyak 15 orang warga Kecamatan Batuampar, Kota Batam menjalani karantina di Rusunawa BP Batam.

Dari hasil penyisiran Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, hasil rapid test 15 orang warga ini diketahui reaktif.

Ini diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi.

"Itu hasil screening," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Jumat (8/5/2020).

Diketahui, 15 warga ini merupakan close contact pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 32 di Kota Batam.

 BREAKING NEWS - 3 Warga Bengkong Batam Keluarga Pasien Kasus 35 Terkonfirmasi Positif Corona

"Mereka terhubung ke pasien 32, bukan yang 35 (pasien Bengkong)," jelasnya.

Ia pun menyampaikan, hingga saat ini, Rusunawa BP Batam telah menampung sebanyak 44 orang warga Batam untuk menjalani masa karantina.

"Yang 3 orang sudah masuk RSUD. Yang 3 ini baru dinyatakan positif dan merupakan close contac kasus nomor 35. Jadi tinggal 41 di rusun," tutupnya.

Diketahui, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 32 sendiri merupakan jamaah tabligh asal India berinisial SAA (56).

Saat ini, SAA sendiri telah menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah.

Selama ini, SAA beraktivitas di Masjid Baiturrahman Sekupang, Kota Batam.

Ia diketahui di sana berinteraksi dengan beberapa jamaah berkewarganegaraan asing lainnya.

Dalam interaksi itu, diketahui, 4 jamaah lokal juga ikut serta.

Terbukti, 4 jamaah lokal itu ikut dibawa menuju RSKI Covid-19 Galang untuk menjalani pemeriksaan swab setelah hasil rapid test keempat jamaah ini menunjukkan hasil reaktif.

Sebelumnya diberitakan, semua jamaah tabligh di Batam harus menjalani rapid test menyusul adanya seorang jamaaf tabligh yang positif Corona. 

Pasien 32 Covid-19 di Batam adalah seorang warga India yang sedang berkumpul di Batam.

Kepastian pelaksanaan rapid test bagi jamaah tabligh di Batam dibahas melalui rapat antara Wali Kota Batam Rudi dengan OPD di Engku Putri, Rabu (6/5/2020),

Rapat itu membahas tentang langkah menekan kembali kasus baru Corona.

Setelah 17 hari melandai, kasus Corona di Batam kembali naik.

Pasien positif Covid-19 Nomor 32 di Batam merupakan jamaah tabligh.

 Pesan Sri, Pasien Covid-19 Sembuh di Batam: Jangan Kena Corona, Rasanya Membuat Stres

Kontaknya kemungkinan terdapat dari pemimpin Jemaah yang di Batam.

Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.

"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tuturnya.

Wali Kota Batam Rudi menegaskan para jamaah tabligh harus menjalani rapid test.

"Mereka akan kita rapid test. Dan semua tim sudah bergerak. Semoga rapid test cukup. Semoga saudara kita ini semua non reakfif. Kalau reaktif kita langsung tes swab," katanya.

Rudi menargetkan menjelang akhir Ramadan ini penyebaran Covid-19 tidak bertambah lagi.

Dan semua kasus akan berhenti di akhir Ramadan.

"Kemarin kita rapat dengan seluruh ulama bahwa tempat keramaian sudah ditindak dan keramaian apa saja tidak kita izinkan dan sepakat akan kita tindak tegas dan dibubarkan. Kalau physical distancing bisa kita jaga, jelang akhir Ramadan yang sakit bisa sembuh dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," paparnya.

Ia kembali menegaskan seluruh jemaah tabligh  di Kota Batam harus melakukan rapid tes tanpa terkecuali.

Termasuk para suami yang termasuk jemaah tabligh akbar yang isterinya bekerja di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

"Banyak orang Pemko yang suaminya bagian dari itu," kata Rudi.

Diakuinya sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga harus dilaksanakan.

"Bapak, Ibu medsos jangan didengarkan. Kalau ragu-ragu korban cukup banyak. Kita harus bisa menghentikannya," kata Rudi

Rapid test

Dinas Kesehatan akan melakukan tracking terkait dengan pasien 32.

Dinkes Batam sudah merujuk pimpinan jamaah tersebut ke Rumah Sakit Galang.

"Kalau nanti hasilnya positif bisa jadi cluster baru yang dinamakan cluster Jamaah Tabligh," tutur Kadinkes Batam Didi Kusmajardi.

Dengan memeriksa semua santri, pengurus masjid, dan seluruh anggota jemaah tablighnya sudah dilakukan rapid test.

Didi mengatakan, saat mereka datang 2 Maret, kita sudah melakukan pemantauan selama 14 hari.

Kemudian dalam pemantauan sehat-sehat saja semuanya.

Waktu itu rapid test belum datang jadi tidak dilakukan rapid test.

"Kebetulan ada 1 orang yang ada sakit penyerta kakinya luka. Dan tinggal di belakang Masjid. Sempat sembuh, eh lama-kelamaan luka lagi kemudian dirujuk ke rumah sakit Embung Fatimah. Nah di situ pada saat di-rapid test hasilnya reakif dan di rontent ada keliatan pneumonia-nya. Besoknya dicek hasilnya positif," papar Didi.

Setelah itu Didi meminta pihak Kapus (Kepala Puskesmas) me-rapid test ulang seluruh anggotanya sebanyak 7 orang.

Hasilnya 4 reaktif 3 non reaktif

Sehingga ketujuh orang tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Galang.

"Dari hasilnya, ternyata makanan diantar oleh ketua rombongannya dan 2 orang temannya. Ketiganya dilakukan rapid test hasilnya juga reaktif, sehingga dikirim ke Galang. Di swab test di Galang, kalau positif dirawat di sana," katanya.

Didi menegaskan, agar tidak ada cluster baru, pihaknya melakukan berbagai upaya.

Seperti melakukan tracing contact, agar menyetop mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jika swab test positif langsung isolasi. Tujuannya ya untuk menghentikan mata rantai itu," katanya.

Namun disayangkan, masyarakat masih ada yang tidak mengindahkan peraturan pemerintah.

Sehingga masih ada lagi yang terpapar Covid-19 di Kota Batam.

"Masyarakat kalau bisa patuh. Misalnya jangan ikut dulu shalat berjamaah dan berkumpul-kumpul," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Kota Batam, jumlah pasien positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh di Kota Batam hingga, Selasa (5/5/2020) baru mencapai 16 orang.

Namun ada sekitar 8 orang lagi yang berpotensi sembuh. (TRIBUNBATAM.id/Thomlimah Limahekin/Roma Uly Sianturi/Ichwan Nurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved