HUMAN INTEREST
Kisah Rusli Djahikada, Dari Sekuriti hingga Jadi Pengurus Masjid di Batam Berkat Rajin Salat
Pertama kali ke Batam, Rusli bekerja sebagai sekuriti di sebuah perusahaan. Selama waktu itu ia rajin salat di masjid tak jauh dari tempatnya kerja
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perjalanan hidup Rusli Djahikada kerap kali berliku dan tak terduga. Berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rusli selalu mencoba peruntungan dengan menjajaki berbagai macam pekerjaan.
Ketika masih di kampung halaman, nasib hidup Rusli cukup beruntung.
Ia berulang kali terpilih sebagai Kepala Urusan Desa selama lima belas tahun berturut-turut.
Jabatan yang mulanya hanya diperuntukkan maksimal dua periode tersebut dijalani Rusli dalam tiga periode lamanya di desanya, Kabupaten Alor, NTT.
"Jabatan itu sebenarnya cuma 2 periode saja, tapi karena orang bilang kerja saya bagus, Alhamdulillah, terpilih lagi untuk ketiga kalinya," ungkap Rusli.
Selepas menjalani kewajibannya sebagai Kepala Urusan Desa, Rusli merantau ke Batam untuk mencari peruntungan.
Mulanya, ia kesulitan dalam mencari pekerjaan.
• VIDEO - Petugas Selamatkan Ibu 79 Tahun di China yang Dikubur Hidup-hidup oleh Anaknya
• Bengkong Masuk Zona Merah, Petugas Mendatangi Sejumlah Masjid yang Tetap Gelar Tarawih Berjemaah
Namun, pada pekan-pekan awal di Batam, ia bertemu dengan saudara iparnya, Basri Leuwaimang yang menjadi pengusaha di Batam.
Rusli pun diberi pekerjaan sebagai sekuriti PT. Bintang 99, sebuah perusahaan bongkar muat kapal di Pelabuhan Batu Ampar. Beberapa pekan lamanya, ia tinggal di rumah saudara iparnya, sebelum memutuskan mengontrak rumah sendiri.
Selama bekerja menjadi sekuriti, ia selalu berusaha menjalankan kewajibannya sebaik mungkin, baik sebagai karyawan, maupun sebagai umat Islam.
Setelah Masjid Al-Mardhotillah resmi didirikan di kawasan jalan Duyung, Batu Ampar, Batam, Rusli selalu menjalankan salat lima waktu di sana.
Ia kerap bolak-balik dari pelabuhan menuju masjid untuk menunaikan ibadah salat, dengan berjalan kaki.
Jarak antara pelabuhan dan masjid saat itu terbilang cukup jauh. Panas terik dan rasa lelah tidak diindahkan Rusli guna memenuhi kewajibannya sebagai seorang muslim.
Melihat kedisiplinan dan kebulatan tekad Rusli dalam beribadah, atasannya di PT. Bintang 99 pun meminta pria ini untuk tugas jaga di kawasan masjid.
Untuknya, didirikan sebuah rumah di kawasan pemukiman padat penduduk di dekat Masjid Al-Mardhotillah, dimana ia tinggal bersama sang istri.