VIRUS CORONA
Anggota Polisi Berstatus PDP Corona Meninggal Dunia, Alami Demam Disertai Kejang
Seorang anggota polisi berstatus Pasien dalam Pengawasan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawat
TRIBUNBATAM.id, TANETE RIATTANG - Seorang anggota polisi berstatus Pasien dalam Pengawasan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu (9/5/2020).
Korban meninggal akibat corona merupakan anggota polisi Sabhara Polres Bone, Sulawesi Selatan.
Anggota polisi berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu (9/5/2020) pukul 13.30 Wita.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Makassar, Kombes Pol Farid Amansyah mengatakan berdasarkan informasi dari keluarga, almarhum lima hari sebelum masuk rumah sakit sudah mengalami kejang-kejang.
Almarhum juga, kata Farid sempat mengalami demam.
Saat perawatan dilakukan pemeriksaan CT Scan didapati pneumonia atau radang paru-paru karena virus.
"Ditemukan pneumonia setelah dilakukan CT Scan," katanya.
Menurut Farid, karena mengalami kejang-kejang dengan interval hanya beberapa menit kemudian kejang lagi, ia menduga penyebab meninggalnya karena radang otak akibat virus yang menyebar dari radang paru-parunya.
Farid mengatakan, saat ini gejala Covid-19 pada orang muda dan dewasa sangat variatif dan tidak khas.
Penanganan menjadi sulit, kata Farid apabila berkomplikasi ke kegagalan multi organ seperti otak.
Dikatakan Farid, untuk memastikan almarhum meninggal dunia karena Covid-19 atau tidak harus menunggu hasil swab.
"Sampel swab telah diambil, kita tunggu saja hasilnya," ujarnya.
Sementara Juru Bicara Tim Percepatan dan Pencegahan Covid-19 (PPC-19) Bone Yusuf mengatakan almarhum sempat melakukan pemeriksaan di Puskesmas Patimpeng kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara pada Jumat (8/5/2020).
Almarhum, kata Yusuf, dirujuk ke rumah sakit dengan gejala demam dan kejang.
"Almarhum dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar dengan gejala demam dan kejang," katanya.
Yusuf mengatakan almarhum tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah pandemi Covid-19.
