Curhat Pilu Orang Tua ABK yang Meninggal di Kapal China, Tahu Berita Anaknya Setelah Berita Viral
Mereka mengetahui fakta sebenarnya setelah media Korea Selatan menceritakan bagaimana kekejaman para ABK China memperlakukan anak mereka.
Juriah berharap kasus yang menimpa anaknya segera diusut tuntas.
Secarik surat berbahasa China

Hal serupa juga dialami keluarga ABK Sepri, warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Menurut kakak perempuan Sepri, Rita Andri Pratama, kepada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020), pihak keluarga menerima kabar duka dari pihak perusahaan melalui selembar surat berbahasa China.
Setelah diterjemahkan, surat tersebut menjelaskan, Sepri sudah meninggal dunia dan jenazahnya di larung ke laut.
Pihak keluarga sempat mempertanyakan mengapa jenazah Sepri dilarung ke laut bukan dikirim ke Indonesia.
Saat itu, pihak perusahaan berdalih tak bisa menghubungi keluarga karena komunikasi susah.
“Menurut pihak perusahaan, meksi sudah diberi perawatan dan diinfus oleh tim media kapal ternyata nyawa Sepri tidak bisa diselamatkan,” kata Rita.
Dapat santunan

Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) Benny Ramdhani, dua dari tiga keluarga ABK yang dilarung dari Kapal ikan China Long Xin 629 telah mendapatkan santunan dari perusahaan penyalur.
Benny menyebut keluarga ABK Sepri mendapatkan uang santunan sebesar Rp 50 juta dari agen penyalurnya di dalam negeri.
Sedangkan ABK Ari belum mendapat santunan karena masih dalam proses pengembangan kasus oleh Kementerian Luar Negeri.
"Perkembangan informasi saat ini tengah dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan perwakilan dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan data dan penanganannya," ucap Benny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Bisa Dikontak Berbulan-bulan, Lalu Ada Kabar Jasad Anak Saya Telah Dilarung"
Dan di Tribunnews.com, Orang Tua ABK yang Meninggal di Kapal China Curhat Pilu, Tak Tahu Jasad Anaknya Dilarung ke Laut