China Meradang dan Gertak Selandia Baru, Tak Usah Ikut-ikutan Dukung Taiwan di WHO

China meradang setelah Selandia Baru mendukung Taiwan di pertemuan pembuat keputusan WHO, Senin (11/5/2020).

scmp
ILUSTRASI - Vaksin Corona di China 

"Kami berharap orang-orang tertentu di Selandia Baru akan berhenti menyebarkan desas-desus dan menciptakan masalah, lalu bekerja untuk meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama bilateral, bukan malah merusaknya," pungkas Zhao.

Amerika bereaksi

 Amerika Serikat ( AS) menuduh Badan Kesehatan Dunia ( WHO) prioritaskan kepentingan politik, dengan mengabaikan peringatan awal virus corona oleh Taiwan.

Presiden Donald Trump telah mengancam akan menahan dana WHO, yang berada di garis depan melawan pandemi virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia.

Para kritikus mengatakan bahwa ancaman tiba-tiba Trump terhadap WHO sama dengan taktik politik untuk menemukan kambing hitam dari pihak asing, ketika ia mendapat kecaman akibat kurang persiapan menangani Covid-19.

Trump sendiri mengatakan pada Januari bahwa virus corona "benar-benar terkendali" di AS, dan memperkirakan akan hilang pada April saat suhu naik.

Kemudian Departemen Luar Negeri mengatakan, WHO terlalu lambat dalam mengeluarkan peringatan tentang Covid-19, dan terlalu hormat pada China.

Mereka mempertanyakan mengapa badan yang berbasis di Jenewa tersebut tidak mengejar petunjuk dari Taiwan.

Amerika Serikat "sangat terganggu bahwa informasi Taiwan dirahasiakan dari komunitas kesehatan global, seperti tercermin dalam pernyataan WHO pada 14 Januari 2020, bahwa tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari AFP.

"WHO sekali lagi memilih politik daripada kesehatan masyarakat," katanya seraya mengkritik WHO yang menyangkal status pengamat Taiwan sejak 2016.

Juru bicara tersebut menambahkan, tindakan WHO telah memakan waktu dan nyawa.

Taiwan yang berhasil membatasi penyebaran virus corona dengan hanya 5 korban meninggal, memperingatkan WHO pada 31 Desember tentang penularan Covid-19 dari manusia ke manusia, kata Wakil Presiden Chen Chien-Jen.

Chen yang merupakan seorang epidemiologi, mengatakan pada Financial Times bahwa dokter Taiwan telah mengetahui rekan-rekannya di Wuhan jatuh sakit, tetapi WHO tidak bergerak untuk mengonfirmasi temuan tersebut.

Taiwan tuduh WHO memfitnah
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus oada Rabu (8/4/2020) mengatakan, ia telah mengalami penghinaan termasuk rasialisme sejak krisis kesehatan masyarakat ini dimulai.

Dokter asal Ethiopia yang menjadi diplomat ini tidak menyebut AS (negara dengan donasi terbesar, lebih dari Rp 6,28 triliun tahun lalu), tetapi menunjuk Taiwan yang bukan anggota.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved