VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG

Dari 1.500, Rapid Test di Tanjungpinang Tinggal 580 Unit, Kadinkes: Prioritaskan untuk ODP Corona

Saat ini rapid test yang tersisa tinggal 580 unit. Sebagian rapid test yang tersedia sudah digunakan untuk mengecek pasien terkait Covid-19.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjungpinang, Rustam merinci ketersediaan rapid test di Tanjungpinang. Penggunaan rapid test menurutnya tidak dikenakan tarif, selama digunakan untuk ODP. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Ketersediaan rapid test kit di Tanjungpinang berjumlah 1.500 unit.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, jumlah ini merupakan bantuan baik dari pemerintah maupun sektor swasta.

"Untuk bantuan dari Dinkes Kepri ada 1.200 rapid test. Kalau dari pihak swasta Budha Tzuci ada 300 alat rapid test," ujarnya, Rabu (13/5/2020).

Saat ini rapid test yang tersisa tinggal 580 unit. Ini dikarenakan sebagian rapid test yang tersedia sudah digunakan untuk mengecek sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Rapid test kami lakukan terhadap orang orang yang kami nilai memiliki risiko tertular. Sebagai bentuk pengawasan untuk tindakan cepat pencegahan, pengobatan dan karantina dalam rangka memutus rantai penularan," sebutnya.

Rustam pun menyebut pemeriksaan rapid test ini tidak dibebankan tarif. "Tidak ada dikenakan tarif, semua pemeriksaan rapid test yang kami lakukan tidak dipungut biaya apapun. Hanya saja, ini diprioritaskan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP)," sebutnya.

Heboh Biaya Rapid Test Rp 400 Ribu di Bandara Hang Nadim

Saat ini, penerbangan skala terbatas dibuka di Bandara Hang Nadim yang akan melayani calon penumpang dari kalangan tertentu mulai pebisnis hingga pekerja migran.

Meski begitu, untuk bisa menggunakan jasa penerbangan ada banyak aturan yang harus dipatuhi oleh calon penumpang.

Satu di antaranya adalah menunjukkan surat keterangan bebas covid-19 yakni lewat rapid test.

Di Bandara Hang Nadim sendiri telah disediakan layanan rapid test bagi calon penumpang yang belum melakukan tes saat akan berangkat menggunakan pesawat.

Rencakan Double Date, Pasangan Verrell Bramasta Ditanya Aurel Hermansyah, Kamu Sama yang Mana?

RT/RW dan Warga Kampung Melayu Batam Bangun Tenda Pengungsian untuk Korban Kebakaran

Hanya saja, calon penumpang di Bandara Hang Nadim Batam mengeluhkan tingginya biaya rapid test Covid-19 yang dibandrol sebesar Rp 400 ribu.

"Besar betul bang. Saya kira ini agak keterlaluan ya. Karena selain ongkos tiket pesawat mahal, biaya rapid test saja sampai Rp 400 ribu. Dalam keadaan Covid-19 semua dijadikan bisnis. Tapi ya sudah, kami iklhaskan semoga keluarga yang menerima semua uang penumpang biaya Rapid Test sehat meski kami berlinang air mata," ujar seorang penumpang kepada Tribun yang sudah sampai di Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Ia mengaku terpaksa pergi ke Jakarta karena ada urusan mendesak yakni ada keluarga yang kecelakaan.

"Tapi malah begini jadinya. Ini pemerintah sepertinya tidak tegas soal lockdown. Kalau tadinya dilarang sekalian kami ikhlas akan keadaan. Diberikan kelonggaran tapi kami diperangkap dan secara halus memoroti uang kami," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved