Siswi SMP Diperkosa hingga Hamil 7 Bulan, Anggota DPRD Gresik Tawarkan Uang Damai Rp 1 Miliar
Tindakan anggota DPRD Gresik Nur Hudi menuai sorotan saat menawarkan uang damai Rp 1 miliar kepada korban pemerkosaan.
TRIBUNBATAM.id, GRESIK - Tindakan anggota DPRD Gresik Nur Hudi menuai sorotan saat menawarkan uang damai Rp 1 miliar kepada korban pemerkosaan.
Korban pemerkosaan adalah seorang sisw1 SMP di Gresik dan kini sudah hamil 7 bulan.
Sogokan uang Rp 1 miliar agar siswi itu melakukan aborsi.
Sogokan miliaran yang dijanjikan kepada MD (16) pemilik inisial siswi SMP Gresik itu punya maksud lain, yakni supaya korban mencabut laporan yang telah disampaikan ke Polres Gresik.
Dapun orang yang meminta korban melakukan aborsi adalah pria 50 tahun sekaligus pelaku, SG.
Sedangkan orang yang menjanjikan sogokan uang sebesar itu adalah anggota DPRD Gresik, Nur Hudi.
Nur Hudi pun telah dua kali menemui korban dan ibu korban di rumah kontrakan di Gresik.
• Pelaku Pemerkosaan Remaja SMP di Kandang Ayam Segera Diperiksa Polisi, sang Istri Ikut Dipanggil
Kontrakan orang tua korban berada tak jauh dari rumah pelaku, SG.
Untuk memuluskan rencana itu, menurut penuturan kakak korban berinisial C, setelah menawarkan sogokan uang Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar, Nur Hudi siap mengajak korban ke notaris.
Berikut fakta lengkap kasus siswi SMP Gresik hamil 7 bulan oleh ulah pria 50 tahun yang disogok Rp 1 miliar, tapi ditolaknya hingga pelaku minta kandungan digugurkan.
1. Nur Hudi akui inisiatif sendiri datangi keluarga korban

Dikonfirmasi terpisah, Nur Hudi tidak menampik adanya pertemuan dirinya dengan ibu korban.
Hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri karena solusi kekeluargaan itu diklaim lebih bijaksana.
”Semua ini karena bentuk keprihatinan saya terhadap keluarga korban MD supaya punya rumah sendiri dan bayinya punya masa depan. Saya lancang sendiri, tidak disuruh tersangka untuk menjanjikan seperti itu. Karena keluarga korban tidak setuju, saya juga tidak jadi menyampaikan ke keluarga tersangka," terang Nur.
Pihaknya mengaku menghormati proses yang berjalan dan tidak ikut campur.