VIRUS CORONA DI SINGAPURA
Tunda Pemberangkatan Haji hingga 2021, Singapura Juga Tiadakan Kunjungan Idul Fitri
Singapura memutuskan untuk menunda pemberangkatan ibadah haji jemaah calon hajinya hingga 2021. Keluarkan larangan untuk mengunjungi saat Idul Fitri.
Saat ditanya terkait langkah pengawasan dengan kebijakan ini, Menteri Urusan Muslim Masagos Zulkifli menyebutkan, akan menyerahkannya pada kesadaran dan hati nurani masyarakat.
Namun, jika ada keluhan dari lingkungan akan adanya banyak orang di suatu rumah, pihaknya akan mengambil tindakan.
Sementara itu, terkait ketentuan bagi pekerja migran selama periode perayaan, Masagos mengatakan, pihak berwenang akan mengeluarkan pedoman bagi para imam yang telah dipilih.
"Pada saat yang sama, kami juga bekerja sama dengan satuan tugas bersama dengan MOM untuk menyediakan makanan khusus hari raya untuk 200.000 pekerja migran ini, tanpa memandang agama," jelas Masagos.
Penundaan pemberangkatan haji
Sementara itu, 900 orang yang telah mendaftar pemberangkatan haji tahun ini dari Singapura akan secara otomatis dijadwalkan pada tahun 2021 mendatang dengan alasan kesehatan dan keamanan.
Komite Fatwa juga telah bertemu untuk mendiskusikan materi dan mandukung keputusan penundaan ini.
"Kami memiliki kepercayaan penuh pada manajemen Arab Saudi akan pandemi ini, termasuk dalam pemrosesan haji ini. Namun demikian, Sinagapura memiliki pertimbangan sendiri untuk menjaga kesehatan dan keamanan para peziarah dari Singapura ini," kata Muis.
Ada lebih dari 80 persen warga Singapura yang sebelumnya dijadwalkan berangkat haji tahun ini memiliki usia di atas 50 tahun.
Kementerian Kesehatan menggolongkan kategori individu ini memiliki risiko komplikasi dan kematian lebih besar apabila terpapar virus Corona Covid-19.
Muis mengatakan, sumber daya pelayanan kesehatan Singapura saat ini dialokasikan penuh untuk mengendalikan Covid-19 dan persyaratan rumah sakit lainnya.
Kondisi ini tidak memungkinkan adanya tim dokter dan perawat yang menyertai delegasi haji tahun ini.
"Tidak adanya tim medis seperti itu akan membahayakan peziarah kita. Kami juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dan keluarganya, serta komunitas yang lebih luas di Singapura, dari risiko infeksi," kata Muis.
Selain itu, Direktur Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak menyebut bahwa ada faktor risiko di Arab Saudi, melalui orang-orang dari berbagai negara yang melakukan ibadah haji, termasuk negara berisiko tinggi Covid-19.
"Kabar baiknya adalah kesabaran itu sendiri, menunggu waktu yang lebih aman untuk pergi haji adalah sebuah bentuk ibadah yang sangat penting dalam Islam," kata otoritas Islam tertinggi di Singapura Mufri Nazirudin Mohd Nasir.