VIRUS CORONA DI SINGAPURA

Dampak Wabah Covid-19, Singapore Airlines Laporkan Rugi Bersih Pertama Dalam 48 Tahun

Salah satu yang terkena pengaruh wabah Covid-19 adalah para maskapai penerbangan. Singapore Airlines (SIA) Group melaporkan kerugian bersih tahunannya

Instagram/singaporeair
Penerbangan oleh Singapore Airlines. 

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Wabah virus Corona atau Covid-19 yang mendunia turut memberikan dampak besar pada sektor ekonomi beberapa negara di dunia.

Salah satu yang terkena pengaruh adalah para maskapai penerbangan.

Hal ini juga dialami oleh Singapore Airlines (SIA) Group.

Pihaknya melaporkan kerugian bersih sebesar 212 juta dollar Singapura atau setara sekira Rp 2,2 triliun (kurs Rp 10.424 per dollar Singapura) untuk tahun fiskal 2019 yang berakhir pada Maret 2020.

Ini adalah kerugian bersih tahunan pertama Singapore Airlines dalam 48 tahun.

Ini berkebalikan dengan laba bersih sebesar 683 juta dollar Singapura atau setara sekira Rp 7,1 triliun pada tahun sebelumnya.

Tunda Pemberangkatan Haji hingga 2021, Singapura Juga Tiadakan Kunjungan Idul Fitri

Dilansir dari Business Traveller, Sabtu (16/5/2020), adapun pada periode Januari hingga Maret 2020, Singapore Airlines menderita kerugian sebesar 732 juta dollar Singapura atau setara sekira Rp 7,6 triliun.

Angka tersebut anjlok dibandingkan laba bersih sebesar 203 juta dollar Singapura atau setara sekitar Rp 2,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada akhir Maret 2020, Singapore Airlines mengumumkan pembatalan penerbangan tahap pertama.

Saat itu, maskapai tersebut mengatakan memangkas 96 persen penerbangan berjadwalnya akibat pagebluk virus Corona.

Kemudian, Singapore Airlines memperpanjang masa pembatalan penerbangan hingga akhir Juni 2020.

Merosot tajamnya lalu lintas penumpang pada akhir kuartal IV 2019 berdampak pada anjloknya pendapatan.

Singapore Airlines melaporkan pendapatan anjlok 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Prospek pemulihan pada penerbangan internasional dalam beberapa bulan ke depan bergantung pada kapan pelonggaran larangan penerbangan dan pengendalian perbatasan," ujar Singapore Airlines dalam pernyataan resminya.

Singapore Airlines juga menyebut, belum ada kejelasan mengenai waktu pemulihan permintaan transportasi udara.

Namun, ada beberapa tanda pengurangan krisis terkait virus Corona.

"Grup (SIA) akan menjaga konektivitas penerbangan minimum di dalam jaringannya selama periode ini, sambil memastikan fleksibilitas untuk meningkatkan kapasitas apabila ada kenaikan permintaan," jelas Singapore Airlines.

Meskipun permintaan penerbangan komersil mencapai level terendah, namun Singapore Airlines menyatakan permintaan kargo udara cenderung kuat, yang akan menjaga pendapatan kargo dalam jangka pendek.

Selain itu, Singapore Airlines juga menjajaki peluang bisnis penerbangan kargo.

Circuit Breaker Dianggap Berhasil, Singapura Laporkan Angka Kasus Komunal Covid-19 Menurun

Singapura memilih kebijakan circuit breaker atau lockdown parsial demi memutus penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Kebijakan ini akhirnya dianggap Singapura membuahkan hasil.

Ditunjukkan dengan menurunnya angka infeksi komunal virus Corona di Singapura.

Untuk pertama kalinya sejak circuit breaker berlaku 7 April lalu, kasus infeksi komunal Covid-19 menyentuh satu digit selama 3 hari berturut-turut.

Data terakhir yang dirilis Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mencatat 4 kasus komunal, Selasa kemarin (12/05/2020).

Adapun Minggu dan Senin lalu masing-masing mencatatkan 4 dan 3 kasus.

Kasus infeksi komunal hanya dihitung dari kasus di masyarakat Singapura, tanpa memasukkan kasus di asrama pekerja asing.

Rencana pelonggaran lockdown

Menteri Kesehatan Gan Kim Yong dikutip Channel News Asia menyatakan lockdown parsial memperlihatkan tren yang menjanjikan.

“Rataan kasus komunal turun drastis dari 30 kasus akhir April lalu menjadi hanya 8 kasus di pekan pertama bulan May,” Gan menyampaikan.

Gan menuturkan lebih jauh Singapura optimis dapat melonggarkan lockdown parsial secara bertahap setelah 1 Juni.

Rincian lebih jauh rencananya diumumkan pekan depan di mana industri esensial akan diprioritaskan untuk kembali diizinkan beroperasi.

Menteri berusia 61 tahun itu juga mengingatkan gelombang kasus komunal dapat meningkat lagi setelah pelonggaran circuit breaker seperti yang saat ini sedang terjadi di Seoul, Korea Selatan.

“Singapura tidak akan melonggarkan seluruh pembatasan setelah 1 Juni. Kehidupan tidak akan langsung kembali normal dan anda dapat berpesta merayakan. Kita harus melonggarkan dengan penuh perhitungan dan kehati-hatian.”

Kasus Covid-19 pekerja asing di asrama

Sementara itu infeksi corona yang mendera pekerja asing yang tinggal di asrama juga memperlihatkan penurunan kasus.

Setelah sempat melonjak hingga rataan seribuan kasus harian, angka infeksi mulai menstabil di kisaran 700-an per hari sepanjang pekan lalu.

Angka ratusan ini akan berkelanjutan hingga beberapa waktu ke depan karena testing agresif yang dilakukan oleh otoritas Singapura.

Setiap harinya sekitar 3.000 pekerja asing ini dites untuk memastikan apakah mereka terinfeksi atau tidak.

Total ada sekitar 200.000 pekerja asing yang tinggal di asrama.

Total kasus Covid-19 di Singapura saat ini adalah 24.671 kasus di mana 90 persen adalah pekerja asing dari asrama.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Singapura tetap menjadi salah satu yang terendah di dunia. Hanya 21 pasien yang telah meninggal atau 0.09 persen dari keseluruhan kasus.

Industri Properti Lemah Akibat Covid-19, Penjualan Kondominium Mewah di Singapura Melonjak

Industri properti Singapura diumumkan tengah melemah di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 merebak.

Bahkan, harga rumah hunian di Singapura mengalami penurunan hingga satu persen.

Namun, penjualan kondominium mewah di Singapura melonjak hingga 72 persen atau 965 unit pada Kuartal I-2020 ini.

Lonjakan penjualan ini dipicu proyek kondominium baru The M hingga 387 unit.

Berdasarkan laporan Private Residential Market dari OrangeTee & Tie, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan total pencapaian pada periode yang sama tahun 2019 lalu yang hanya mencapai 561 unit.

Sementara, secara triwulanan pertumbuhan tersebut tumbuh 7,1 persen lebih tinggi ketimbang Kuartal IV-2019 yang terjual 901 unit.

Secara keseluruhan, harga rata-rata rumah mewah non-landed di pasar sekunder relatif stabil, yakni sekitar 2.020 dollar Singapura per kaki persegi atau Rp 21,53 juta per kaki persegi.

Sementara, rumah non-landed baru di Core Central Region (CCR) dijual dengan harga 2.540 dollar Singapura per kaki persegi atau Rp 27 juta per kaki persegi.

Penyerapan pasar yang kuat pada segmen rumah mewah ini berbanding terbalik dengan keadaan pasar properti di Singapura yang melemah.

Namun, berbanding terbalik dengan segmen menengah, volume penjualan residensial non-landed di Wilayah Tengah (RCR) menyusut hingga 18,3 persen perkuartal.

Pada Kuartal I-2020, volume penjualan residensial non-landed hanya terjual mencapai 1.196 unit dibandingkan pada kuartal keempat tahun lalu yang dapat terjual mencapai 1.464 unit.

Harga rata-rata kondominium baru pun turun 1 persen secara kuartal menjadi rata-rata Rp 19,7 juta per kaki persegi sedangkan Kuartal IV-2019 mencapai Rp 19,5 juta per kaki persegi.

Harga residensial non-landed di pasar sekunder juga turun 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tahun ini hanya mencapai Rp 14,6 juta per kaki persegi dari harga residensial non-landed tahun lalu yang mencapai senilai Rp 15 juta per kaki persegi.

“Meskipun harga turun, proporsi residensial non-landed tetap sama dengan Kuartal IV-2019. yang mencapai 532 unit atau 44,4 persen dari penjualan rumah non-landed di wilayah RCR yang luasnya bawah 800 kaki persegi,” ujar Sun dikutip Kompas.com dari PorpertyGuru Singapore Rabu (6/5/2020).

(*)

Keberangkatan Jamaah Haji Ditunda hingga 2021, Majelis Agama Islam Singapura: Ini Demi Singapura

Singapura Tunda Keberangkatan Jemaah Haji, Indonesia Masih Tunggu Kabar dari Kerajaan Arab Saudi

Dianggap Strategi yang Berbahaya, Singapura Tolak Terapkan Herd Immunity Untuk Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Singapore Airlines Laporkan Rugi Bersih Pertama dalam 48 Tahun".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved