Sempat Tertular dari Kakeknya, Bocah Penderita Covid-19 di Karimun Telah Dipulangkan
Pasien 05 di Karimun ini diketahui Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tertular dalam klaster penyebaran satu keluarga.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Satu lagi pasien positif Covid-19 di Kabupaten Karimun telah dipulangkan.
Pasien tersebut diketahui warga Karimun berjenis kelamin perempuan, berusia 15 tahun.
Pasien 05 di Karimun ini diketahui Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tertular dalam klaster penyebaran satu keluarga.
Sebelumnya kakek, ibu dan ayah dari Pasiem 05 juga dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun karena positif Covid-19.
Namun ketiganya telah dipulangkan setelah dinyatakan sembuh.
"Isolasi mandiri. Dipulangkan dokternya, beberapa hari setelah hasil negatif (satu kali swab) itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Minggu (17/6/2020).
Rachmadi menyebutkan, menurut protokol penanganan Covid-19, pasien tanpa gejala boleh menjalani isolasi mandiri.
• Sembuhkan Pasien Covid-19 Berusia 90 Tahun, Begini Resep Tim Medis RSUD Muhammad Sani
Namun meski demikian Ia lebih menyarankan pasien Positif Covid-19 dirawat di rumah sakit untuk lebih mengurangi resiko.
Untuk hasil swab pasien 05, lanjut Rachmadi, sempat dinyatakan negatif satu kali. Namun swab berikutnya kembali didapati hasil positif.
"Tapi itu kewenangan di dokter yang merawat. Memang sih kalau diprotokol boleh siolasi mandiri kalau pasien tanpa gejala. Saya lebih berpandangan tanpa gejala masih berisiko. Kalai si rumah sakit kan jelas ya. Yang merawat pakai APD lengkap. Lebih mengurangi resiko, ya dirawat saja," ujar Rachmadi.
Terpisah Dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Ibnu Arif Candra yang dikonfirmasi membenarkan pemulangan Pasien 05 tersebut.
"Pasien ini OTG. Di bagian anak yang dirawat itu yang punya gejala. Walaupun dia positif, dia tidak dirawat di rumah sakit. Kenapa kemarin dirawat di rumah sakit, karena orangtuanya juga positif dan dirawat di rumah. Dia tidak ada kawan di rumah. Bapak ibunya sembuh, hasilnya keluar. Jadi saya pulangkan," kata Ibnu.
Ibnu mengatakan pasien dipulangkan pada hari Rabu kemarin. Sebelum dipulangkan, pasien juga diperiksa terlebih dahulu.
"Hari Rabu sudah dipulangkan. Itu hasil (negatif satu kali swab) minggu yang lalu. Karena sudah negatif jadi dipulangkan. Sebelum dipulangkan diperiksa lagi, tapi hasilnya belum keluar, ya dipulangkan saja," ujarnya.
Sebelum dipulangkan, lanjut Ibnu, pihaknya telah berpesan agar seluruh keluarga juga menjalani isolasi mandiri. Menurutnya pasien OTG dapat sembuh dengan isolasi mandiri.
"Dipesankan sama orangtuanya, ini anak kan sudah bisa pulangkan. Anak ini tidak perlu dirawat. Tapi di rumah saja. Sebenarnya OTG dikarantina 14 hari tidak masalah. Yang namanya virus itu mati dia sendiri. Insya allah dua sampai tiga minggu akan hilang sndiri," paparnya.
"Pesan sama orangtuanya jaga diri juga. Jangan keluar-keluar dulu karena anak ini baru pulang. Orangtuanya menyanggupi. Insya allah tidak apa-apa," tambah Ibnu.
Bahkan menurut Ibnu, tidak ada masalah apabila pemeriksaan swab selanjutnya terhadap Pasien 05 kembali menyatakan positif. Karena selama dia berada di rumah, maka tidak akan menyebarkan kepada orang lain.
"Karena fokus, dia positif dan dia jadi objek. Kalau mengobrol saja satu meter tidak menular. Nanti kan diperiksa lagi. Mungkin hari selasa diperiksa lagi. Kalau positif (lagi) ya tidak apa-apa. Dia di rumah saja," sebutnya.
Ibnu sendiri mengaku lebih prihatin dengan orang-orang yang saat ini merasa kondisi telah aman.
Ia melihat banyak masyarakat di luar rumah tidak memakai masker.
Menurutnya bisa saja ada OTG yang keluar tanpa menggunakan masker ternyata terpapar Covid-19, namun tidak memiliki gejala yang terlihat.
"Kta tak tau juga di luar ada OTG. Yang diluar-luar kita tau tidak. Yang di luar ini tidak memakai masker. Kalau penularan itu dimana dan siapa pun bisa. Tidak ada jaminan di masyarakat itu negatif. Masyarakat banyak yanh tidak patuh. Banyak yang tidak pakai masker," ujarnya.
Oleh karena itu Ibnu berpesan agar masyarakat dapat menerapkan sosial distancing, phisical diatancing, menggunakan masker dan selalu cuci tangan.
"Kita tidak tau habis lebaran ini bisa meledak. Kita perlu juga imbau kalau keluar palai masir, sampai rumah cuci tangan sebelum pegang apa-apa," pesannya. (ayf)