CATAT! Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Dibuka Mulai 26 Mei 2020, Cek Cara Daftar di www.prakerja.go.id
Berdasarkan informasi dari instagram @prakerja.go.id, Senin (18/5/2020), info dibukanya pendaftaran kartu pra kerja gelombang
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Survei TURC: Manfaat Kartu Prakerja Kurang Sesuai dengan Kebutuhan'
Menurut Anang, ada dua alasan mengapa mereka belum mendaftarkan diri yaitu karena tidak berminat dan ragu dengan program tersebut.
Mayoritas dari mereka yang tidak berminat karena merasa kurang paham dengan manfaat program yang ditawarkan (40 persen).
Kemudian karena merasa prosedur pendaftaran yang berbelit (20 persen) dan merasa tidak berhak (18 persen).
Sedangkan yang merasa ragu, juga memberikan alasan yang sama yakni kurang paham dengan program yang ditawarkan (60 persen), selain karena proses yang berbelit (24 persen).
Daripada program Kartu Pra kerja, kata Anang, masyarakat justru berharap pemerintah dapat memberikan bantuan tanpa syarat kepada mereka (46 persen).
"Mereka juga berharap adanya bantuan langsung tunai (25 persen) dan bantuan sembako (16 persen)," ujarnya.
Survei TURC menggunakan metode probability sampling dengan pendekatan multimethod, tingkat margin of error survei ini sebesar 5 persen.
Berdasarkan data gelombang pertama pendaftaran Kartu pra kerja yang sudah ditutup, ada 3,29 juta yang telah melalui tahap verifikasi NIK.
Kemudian, sebanyak 2,78 juta berhasil lolos untuk melalui proses pengacakan sistem sebagai peserta gelombang pertama sebanyak 200.000 orang.
Setiap minggunya, mulai dari 11 April 2020 sampai minggu keempat November 2020, akan dibuka kuota untuk sekitar 164.000 peserta.
Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat, dalam 24 jam selama tujuh hari dalam seminggu.
Sebanyak 1,87 juta orang yang lolos dalam tahap awal di gelombang pertama masih memiliki kesempatan di gelombang selanjutnya, meski tak lolos saat seleksi 200.000 orang penerima manfaat.
Serikat Buruh Minta Diganti BLT
Di sisi lain, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat minta pemerintah agar mengkaji ulang program kartu pra kerja.
