VIRUS CORONA DI KARIMUN

Tenaga Medis RSUD Karimun 'Gemes' Lihat Perilaku Santuy Warga Saat Pandemi Corona,'Mau Sampai Kapan'

Diakui Dyah, ada perasaan kecewa menyaksikan masyarakat yang tidak mengindahkan protokol pencegahan tersebut.

tribunbatam.id/istimewa
Penumpang tiba di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepri. Tenaga medis RSUD Muhammad Sani Karimun menyayangkan sikap cuek masyarakat saat pandemi Covid-19. Foto ilustrasi. 

Penanganan terhadap para pasien dilakukan secara intensif oleh tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.

Bagaimana penanganan terhadap para pasien tersebut?

Tribunbatam.id sempat melakukan wawancara dengan dokter sepesialis paru RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, dr Dyah Nurwidiasih.

Dokter jebolan Fakultas Kedokteran UNS Provinsi Jawa Tengah mengatakan pihaknya melakukan penanganan sebagaimana protokol penanganan Covid-19.

Namun terhadap para pasien, dr Dyah juga menekankan pendekatan secara psikologis, selain menjalankan metode pengobatan dan terapi.

Bersama tim dokter dan perawat yang menangani pasien Covid-19, Dyah mengajak para pasien agar terbuka tentang apa yang mereka keluhkan.

Sebaliknya tim medis juga meminta agar para pasien dapat tenang dan bersabar selama menjalani perawatan.

"Lebih pendekatan ke pasien. Ajak bincang-bincang pasien. Menjelaskan keadaan pasien sakitnya apa, dari tanda-tanda klinisnya mengarah ke suspek corona. Yang saat ini corona sedang diwaspadai agar jagan menular kemana-kemana. Karena resiko tersebut maka harus sabar dirawat, perasaan harus tenang dan tidak bosan. Apa yang dikeluhkan harus disampaikan kepada perawat dan dokternya," kata Dyah, Minggu (17/5/2020).

Diakui Dyah, dari kelima pasien, penanganan yang cukup ekstra dilakukan terhadap Pasien 01 dan 02.

Jadi Tempat Karantina, Hotel di Batam Siap Tampung TKI atau TKA yang Pulang dari Luar Negeri

Dimana Pasien 01 memiliki riwayat kesehatan batuk berdarah. Sedangkan pasien 02 berusia lanjut, yakni 90 tahun.

Saat pertama kali dirawat di RSUD Muhammad Sani, keadaan Pasien 02 cukup buruk dan mengkhawatirkan. Ia menderita sesak napas, batuk serta kondisi kesehatannya secara umum lemah.

Setelah empat hari dirawat secara intensif, akhirnya kondisi kesehatan Pasien 02 mulai membaik.

"Untuk Atuk (Pasien 02) itu benar-benar dipegang dulu. Hari ke empat setelah masuk baru beliau bisa duduk dan minum sendiri. Bahkan hasil positif (Covid-19) keluar setelah kondisinya mulai membaik," terang Dyah.

Banyak hal yang membekas dan tak terlupakan bagi Dyah saat menangani pasien Covid-19.

Lihat Perbandingan Potret Wajah 6 Penyanyi Ini Saat Masih SD, Ada Agnes Mo hingga Marion Jola

Di antaranya saat kondisinya mulai membaik, Pasien 02 sempat merajuk (ngambek). Pasien berjenis kelamin laki-laki itu sempat mogok makan karena merasa sudah sembuh, tapi masih dirawat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved