Skenario Mendikbud Nadiem Makarim dan Gubernur Anies buat Tahun Ajaran Baru 2020/2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mulai menyiapkan skenario tahun ajaran baru 2020/2021.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Kondisi pandemi virus corona belum juga mereda di Indonesia.
Pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya agar rantai penyebaran virus Corona bisa terputus.
Termasuk satu di antaranya menginstruksikan kegiatan belajar dari rumah bagi siswa sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mulai menyiapkan skenario tahun ajaran baru 2020/2021.
Skenario tahun ajaran 2020/2021 ini disiapkan lantaran pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah siap dengan semua skenario," kata Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020).
• Nadiem Makarim Sebut Belajar di Rumah Sadarkan Orangtua Bagaimana Susahnya Jadi Guru
• 7 Tips Pembelajaran Jarak Jauh ala Nadiem Makarim, Hindari Stres hingga Project Based Learning
Menurutnya, keputusan Kemendikbud terkait format pelaksanaan tahun ajaran baru akan merujuk pada kajian Gugus Tugas.
"Mohon menunggu, saya pun tidak bisa memberikan statement apapun keputusan itu, karena itu dipusatkan di Gugus Tugas. Tapi kami tentu terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas," jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya telah disampaikan bahwa Kemendikbud memutuskan tidak mengubah kalender akademik pendidikan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Tahun ajaran 2020/2021 tetap dimulai pertengahan Juli 2020, sedangkan pembukaan kembali sekolah menunggu kondisi aman dari dampak Covid-19 sesuai dengan keputusan Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.
Karena itu, estimasi optimistis sekolah dibuka pada pertengahan Juli sesuai kalender pendidikan, dengan tetap mengacu protokol kesehatan.
• Butuh Waktu yang Lama untuk Memaafkan Ariel Noah, Luna Maya Selalu Ingat Ujaran Edric Tjandra
• 32 Smartphone Android dengan Harga di Bawah Rp 3 Juta di Indonesia
Jika pada pertengahan Juli kasus Covid-19 masih tinggi dan pembatasan sosial berskala besar masih diberlakukan, pembelajaran jarak jauh untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (PAUD Dikdasmen) tetap dilanjutkan.
”Sekolah dibuka kembali paling cepat pertengahan Juli 2020, tetapi harus dilihat kondisi pandemi Covid-19 ini. Kami hanya menyiapkan syarat dan prosedur. Terkait kondisi kesehatan dan keamanan terkait pandemi ini, itu ada di Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemdikbud Hamid Muhammad dilansir Kompas.id, Selasa (12/5/2020).
Skenario kedua, kata Hamid, pembukaan sekolah dilakukan secara parsial sesuai kondisi tiap-tiap daerah.
Jika suatu daerah sudah dinyatakan aman dari Covid-19, sekolah bisa dibuka meski di daerah lain belum aman.