TRIBUN WIKI

Biasa Tersaji Saat Hari Raya Idul Fitri, Simak Fakta Unik Seputar Kue Nastar

Kue nastar mulanya adalah kuliner khas dari Belanda yang kemudian menyebar ke Indonesia setelah Belanda menjajah Hindia Belanda ratusan tahun lalu.

Tribuntravel.com/El Mundo Eats
Kue nastar - Kue yang biasa terhidang saat hari raya Idul Fitri puya sejarah panjang dalam perkembangannya. 

Sama seperti kue kering lainnya, nastar dibuat dari tepung terigu, telur, dan bahan-bahan kue lainnya.

Isian nastar biasanya adalah selai buah nanas, namun seiring dengan perkembangan zaman muncul berbagai variasi isian seperti selai stroberi atau selai bluberi.

Selain itu, bentuk kue pun dimodifikasi menjadi bulat-bulat kecil ukuran sekali makan sehingga jadi camilan yang lebih praktis.

Kue bercitarasa legit dan renyah ini dulunya juga hanya dibuat saat perayaan hari-hari besar dan hanya disajikan untuk para bangsawan atau kaum priyayi dan orang-orang kaya.

Lambat laun, resep kue ini menyebar juga sehingga jadi kue yang merakyat dan tetap identik dengan perayaan hari besar.

Di Indonesia sendiri, nastar menjadi pionir kue-kue kering lainnya, seperti kue putri salju dan kue kering keju.  

Filosofi

Secara filosofis, nastar memiliki makna kemakmuran.

Masyarakat Tionghoa menggambarkan nastar sebagai ong lai yang berarti buah pir emas.

Buah pir emas dalam mitologi masyarakat Tionghoa adalah simbol dari kemakmuran, kelimpahan rezeki, dan keberuntungan.

Selain itu rasa manis dan lembut selai nanas menjadi doa dan melambangkan kemudahan serta kelimpahan rezeki.  

Resep Nastar Tanpa Oven

Bahan selai nanas

- 300 gr gula pasir

- 1 buah nanas sebanyak 400 gr

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved