TRIBUN WIKI
Jadi Lemak Jenuh Dalam Tubuh, Bahaya Konsumsi Makanan Bersantan Dipanaskan Berulang Kali
Opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan. Hal inilah yang membuat keduanya tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.
TRIBUNBATAM.id - Saat lebaran, opor dan rendang menjadi menu masakan yang disajikan untuk disantap bersama lontong maupun ketupat.
Kedua makanan ini memang sangat ikonik dan menjadi hidangan wajib ketika Idul fitri tiba.
Opor dan rendang biasanya dibuat dalam jumlah besar untuk bisa disantap bersama sanak keluarga.
Tapi sayang, hidangan opor dan rendang tersebut terkadang tidak langsung habis, kemudian dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.
Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.
Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan opor dan rendang itu.
Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis.
Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.
Bahaya memanaskan makanan santan
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya.
Menurut dia, opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan.
• Tinggi Kalori, Berikut Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengonsumsi Kerupuk
• Biasa Tersaji Saat Hari Raya Idul Fitri, Simak Fakta Unik Seputar Kue Nastar
Hal inilah yang membuat opor dan rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.
Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatkan berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.