TERORIS DI BATAM
Ibu Remaja Terduga Teroris di Batam Ungkap Perubahan Sikap, Kerap Melawan dan Tak Punya Rasa Takut
Kepada ibunya, remaja yang diduga terlibat jaringan teroris serta ditangkap tim densus 88 Mabes Polri itu berkeinginan menjadi tentara.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id,BATAM - Perilaku remaja 16 tahun berinisial F yang dikabarkan ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri pada Rabu (20/5/2020) malam kemarin, sontak membuat kaget orang tuanya.
Ibu dari remaja laki-laki tersebut mengakui, sikap anaknya memang berubah sejak beberapa tahun terakhir.
Kepada TribunBatam.id, sikapnya itu bahkan tidak dapat dipahami oleh kedua orang tuanya.
"Tak tahulah saya lihat kelakuan anak itu, tak bisa dibilangi, tak bisa diarahkan. Hanya maunya saja. Bahkan kami pula yang diarahkannya," ujar sang ibu.
Ia mengatakan, sebelum mendapat kabar kalau anaknya diringkus polisi, ia diketahui sudah hampir sepekan tidak pulang ke rumah.
Bersama suami, ia pun melapor kepada polisi untuk mencari keberadaan anaknya. Alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui kabar kalau anaknya sudah ditahan di Mapolda Kepri.
"Tidak tahu apa permasalahannya. Tahu-tahu dapat kabar sudah ditahan di Mapolda Kepri. Saya pun heran, darimana anak saya bisa terlibat dengan jaringan terorisme jika benar seperti itu," ucapnya.
Menurutnya, anaknya hanya berada di Kota Batam dan tidak ada bepergian keluar kota. Ia pun mengungkapkan perubahan perilaku anaknya itu.
Tidak hanya dirinya, ayahnya pun menurutnya kerap dilawan.
"Saya tidak tahu lagi mau bilang apa. Saya pun dilawan, bapaknya pun dilawan. Jadi kami berdua dianggap seperti musuh. Apalagi kalau diatur. Dia ingin maunya saja," katanya.
• Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Batam, Warga Kaget Rumah Sering Didatangi Petugas
• UPDATE Corona: Bertambah 526, Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 22.271
Ia mengungkapkan, anaknya sudah meninggalkan bangku pendidikan sejak kelas 4 Sekolah Dasar di Batam Centre.
Sudah 4 sekolah yang ia jalani, namun tidak ada yang selesai hingga Sekolah Dasar.
"Sudah kami paksa sekolah, sudah capek marahinnya namun memang tak bisa lagi diarahkan," sebutnya.
Akibat ulahnya, ia pun sampai dikeluarkan dari sekolah akibat bandel dan kerap bolos sekolah.
Sang ayah bahkan pernah masuk penjara atas kelakuan anaknya itu.