TRIBUN WIKI
Dikenal Sejak Zaman Yunani Kuno, Inilah Manfaat dan Efek Samping Cuka Apel
Cuka dari buah apel merupakan salah satu bahan pengobatan yang banyak dipakai oleh ahli kesehatan di masa lalu.
Fermentasi apel ini menghasilkan senyawa pektin yang membantu mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
Keberadaan bakteri baik di usus ini sangat baik bagi pencernaan, karena dapat melancarkan saluran cerna serta mencegah peradangan pada organ cerna.
Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian membuktikan bahwa cuka apel memiliki sifat antibiotik alami yang dapat menghancurkan bakteri E.coli dan juga Salmonella.
Bakteri ini menjadi penyebab utama diare dan keracunan makanan.
Karena cuka apel berperan sebagai antibiotik alami, beberapa peneliti menyimpulkan bahwa bahan ini efektif untuk mengatasi diare akibat infeksi bakteri.
Beberapa bukti penelitian juga menunjukkan bahwa cuka apel dapat memperlambat proses pencernaan sehingga memberikan waktu untuk feses dapat mengeras sebelum dikeluarkan.
Cuka apel yang mentah, organik, dan tidak disaring adalah jenis cuka apel yang direkomendasikan untuk menjadi obat diare alami.
Biasanya, cuka apel jenis ini berwarna keruh dan terdapat serat-serat halus di dalamnya.
Meskipun ada penelitian yang menyatakan bahwa bahan ini cukup efektif, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Pasalnya, cuka apel melalui proses fermentasi yang menghasilkan asam asetat.
Asam asetat inilah yang pada beberapa orang justru dapat menyebabkan sakit perut, mulas, bahkan memperparah diare.
5. Menjaga kesehatan jantung
Mengonsumsi cuka apel secara teratur dapat menurunkan kadar lemak dalam darah (lipid).
Menurunkan kadar lipid dapat membantu mencegah penyakit jantung, yang menjadi salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi (impotensi) pada pria.
Sebuah studi tahun 2014 pada tikus betina menemukan manfaat cuka apel yang serupa, yakni mampu menurunkan lemak dalam darah.
Kemudian, studi tahun 2017 menyatakan bahwa tikus jantan yang diberikan cuka apel memiliki kesehatan jantung dan pembuluh darah yang lebih baik.
Meskipun tikus mengkonsumsi makanan tinggi lemak, cuka apel mampu mengurangi risiko obesitas yang berkaitan dengan kesehatan jantung yang buruk.
Tikus yang mengonsumsi cuka apel juga cenderung tidak mengalami perubahan metabolik yang terkait dengan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Masih perlu lebih banyak lagi studi untuk meneliti manfaat cuka apel dalam memperbaiki gejala-gejala penyakit penyebab disfungsi ereksi, maupun manfaatnya secara langsung pada impotensi itu sendiri.
Bagaimanapun juga, cuka apel bukanlah obat impotensi yang utama.
Siapa pun yang hendak menggunakan cuka apel sebagai pengobatan alami tetap harus bijak dan berhati-hati.
Menurut beberapa ahli, cara mengobati impotensi yang baik dan benar tetap dengan cara mengatasi penyebabnya, menjaga pola makan, dan berolahraga teratur.
6. Untuk obat psoriasis alami
Biasanya, manfaat cuka apel lebih banyak digunakan untuk mengawetkan makanan.
Semakin berkembangnya zaman, National Psoriasis Foundation telah berhasil menemukan manfaat cuka apel sebagai obat psoriasis alami, terutama untuk psoriasis pada kulit kepala.
Cuka apel memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu mengurangi iritasi dan gatal akibat psoriasis.
Beberapa orang bahkan sudah membuktikan adanya penurunan gejala psoriasis setelah merasakan manfaat cuka apel selama beberapa minggu.
Efek samping
Awas, jangan kebanyakan minum cuka apel! Walau ada banyak manfaat cuka apel yang baik bagi kesehatan, herbal ini juga bisa memiliki efek samping.
Terutama ketika konsumsinya berlebihan atau terlalu besar.
Ini dia beberapa efek sampingnya.
1. Memperlambat pengosongan perut Cuka apel membantu mencegah lonjakan gula darah dengan mengurangi kecepatan makanan meninggalkan perut dan kecepatan makanan memasuki saluran pencernaan bagian bawah.
Nah, cuka yang berlebihan akan membuat proses penyerapan makanan dari saluran pencernaan ke aliran darah jadi lebih lambat.
Penelitian yang dilaporkan dalam Bio Med Central menyatakan bahwa minum air putih dengan 2 sendok makan (30 ml) cuka dari apel bisa meningkatkan jumlah waktu makanan yang tertinggal di perut, dibandingkan dengan minum air putih saja.
Terlebih lagi bagi para penderita gastroparesis yang umumnya terjadi pada penderita diabetes tipe 1.
Pada gastroparesis, saraf di perut tidak bekerja dengan baik, sehingga makanan tetap berada di perut terlalu lama dan tidak dikosongkan dengan kecepatan seperti biasanya.
2. Gangguan pencernaan
Karena keasamannya, cuka ini bisa memperparah kondisi maag atau menyebabkan orang menjadi mual.
Minum cuka apel secara langsung menyebabkan luka pada tenggorokan karena keasamannya.
Untungnya, ini adalah efek samping yang jarang terjadi.
Oleh karena itu, orang yang sedang mengalami gangguan pencernaan atau memiliki kesulitan menelan tidak disarankan untuk menggunakan cuka dari apel ini.
3. Masalah gigi
Makanan dan minuman asam telah terbukti bisa merusak lapisan enamel gigi.
Enamel gigi yang terus menerus terkikis bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut seperti gigi berlubang.
Apalagi cuka dari apel yang tidak dilarutkan, ini dapat merusak gigi ketika dikonsumsi secara langsung.
Selain itu, dalam jumlah yang tinggi dan jangka waktu lama, sari cuka dari apel dapat memberikan efek warna kekuningan di gigi dan membuat gigi jadi sensitif.
4. Kerongkongan terasa perih
Cuka apel berpotensi menyebabkan kerongkongan mengalami luka jika dikonsumsi terlalu berlebihan.
Menurut ahli gizi Katherine Zeratsky, iritasi kerongkongan adalah efek samping yang paling mungkin terjadi dari cuka apel yang terlalu banyak, terutama dengan penggunaan dalam jangka waktu yang panjang.
Maka dari itu, campurkan dulu cukanya dengan air yang dapat membantu mencegah dinding kerongkongan menempel langsung dengan sari cuka yang pekat.
5 . Menurunkan kadar gula darah
Dilansir dalam Medscape General Medicine, kebanyakan konsumsi cuka ini dapat menurunkan kadar gula darah tubuh karena efek antiglikemiknya.
Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat menimbulkan hipoglikemia (kekurangan gula darah), mengurangi pasokan gula darah ke otak, pingsan, bahkan koma.
Karena dalam jumlah yang terlalu banyak bisa bersifat fatal, penderita diabetes sebaiknya mengonsultasikannya dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi sari cuka apel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuka Apel: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Pakainya".