VIRUS CORONA DI MALAYSIA
Perketat Kebijakan MCO, Malaysia Larang Warganya Berkunjung di Hari Kedua Idul Fitri
Pemerintah Malaysia hanya mungkinkan kunjungan Idul Fitri pada hari pertama, Minggu (24/5/2020). Kemudian melarang kunjungan di hari kedua akibat MCO.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Wabah virus Corona atau Covid-19 membuat Malaysia memberlakukan berbagai kebijakan di tengah momen Idul Fitri.
Seperti kembali pada perintah pembatasan pergerakan (MCO) atau lockdown tanpa pelonggaran di Malaysia.
Hal ini membuat dilarangnya tradisi kunjungan Idul Fitri di Malaysia pada hari kedua bulan Syawal.
Demikian Kantor Berita Malaysia Bernama melaporkan, Senin (25/5/2020).
Pemerintah Malaysia hanya memungkinkan kunjungan Idul Fitri pada hari pertama, Minggu (24/5/2020).
Tapi tetap di bawah prosedur operasional standar (SOP) pemberlakuan MCO.
• Pertahanan Laut Malaysia Sangat Beda Sama Indonesia, Mana Lebih Kuat?
Diantaranya membatasi pengunjung hanya 20 orang, social distancing dan menjaga kebersihan.
Ada beberapa orang keras kepala yang menolak untuk mematuhi SOP dan berusaha untuk pulang ke kampung halaman.
Tetapi mayoritas warga menjalani lebaran Idul Fitri secara normal baru.
Sebagai contoh, mesjid, Surau dan kuburan yang biasanya ramai dikunjungi pada hari pertama Syawal setiap tahun, kini sunyi dan tanpa orang.
Sebaliknya, banyak umat Muslim salat Idul Fitri di rumah bersama anggota keluarga.
Selain itu, banyak juga melakukan 'kunjungan virtual' melalui teknologi dengan membuat panggilan video untuk bisa terhubung dengan orang yang mereka cintai.
Menteri Luar Negeri Hishammuddin Tun Hussein mendesak umat Islam untuk merayakan Idul Fitri dalam cara normal baru dengan hati yang terbuka.
"Meskipun 1 Syawal tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, setelah penyebaran Covid-19, setidaknya kita masih bisa menikmati dan memiliki kesempatan untuk merayakan di lingkungan yang aman dan damai," ujarnya dalam video yang upload di halaman Instagram, Minggu (24/5/2020).
"Saya mengerti, banyak yang sedih tidak dapat kembali ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri bersama orang tua, tapi saya harap kita bisa latihan kesabaran dalam menerima direktif ini dengan hati yang terbuka."