Dinilai Terlalu Dini, Ini 5 Tokoh Tak Setuju Pemerintah Terapkan New Normal, Fadli Zon Beri Kritik

Berikut ini deretan tokoh yang memberikan kritikan mengenai langkah pemerintah yang menyiapkan fase new normal.

TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Presiden Jokowi meninjau kesiapan prosedur pengoperasian transportasi umum yang akan beroperasi kembali dalam waktu dekat. 

Politisi Gerindra, Fadli Zon memberikan kritikan pedas terhadap kebijakan pemerintah soal new normal.

Lewat Twitternya, @fadlizon, pada Selasa (26/5/2020), Fadli Zon menganggap sikap pemerintah masih tidak konsisten.

Kebijkan new normal diyakininya akan berubah menjadi new disaster atau bencana baru.

Sebab menurutnya, tidak hanya sebatas penyebaran virus corona yang tidak dapat terbendung, new normal yang tidak disertai dengan kedisiplinan katanya akan memudarkan kepercayaan publik terhadap Indonesia.

Imbasnya, warga Indonesia yang hendak bepergian keluar negeri atau sebaliknya, termasuk investasi menurutnya akan mendapatkan penolakan.

"Kebijakan mencla mencle n penanganan Covid-19 penuh inkonsistensi, bisa menjadi 'new disaster' (bencana baru) bukan 'new normal'," tulis Fadli Zon.

"Tak hanya soal kasus penyebarannya, tp kepercayaan dunia thd kita makin pudar. Bisa jd kita tak bisa masuk ke byk negara. Mudah2an prediksi sy salah," tambahnya.

2. dr. Tirta

Dokter Tirta
Dokter Tirta (Instagram @dr.tirta)

Menurut dr Tirta, new normal masih terlalu dini untuk dilakukan.

Hal itu diungkapkan dr Tirta melalui acara Fakta tvOne yang tayang pada Selasa (26/5/2020).

Dilansir dari TribunWow, dr Tirta menilai, untuk menghindari penyebaran virus corona makin luas adalah pembatasan mobilisasi masyarakat.

"Kalau saya bilang sih masih jauh, ya masih jauh kalau saya bilang," kritiknya.

Pasalnya, puncak Covid-19 di Indonesia juga belum diketahui kapan.

Dokter yang juga pengusaha ini khawatir bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah di mana negara lain sudah mulai menurun.

"Ini aja puncak sekarang kita Juni katanya 'The new normal', ini aja puncaknya saja enggak tahu loh kapan ini."

"Meroket ini, ketika negara lain turun kita satu-satunya meroket bos," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved