Ombudsman Bertemu Pertamina, Pupus Harapan Harga BBM Turun

Harapan harga BBM turun itu segera pupus, setelah Ombidsman bertemu dengan Manajemen Pertamina.

KOMPAS.com/istimewa
SPBU Pertamina(KOMPAS.com/istimewa) 

"Konsumsi turun, penjualan BBM turun drastis, pemasukan juga. Sementara mereka terancam rugi. Kami apresiasi untuk tidak melakukan PHK," kata Laode.

 

Pupus harapan harga BBM bakal turun

Namun Ombudsman mengingatkan agar Pertamina maupun pemerintah sebagai regulator dan pengawasan, harus bisa memberikan penjelasan kepada publik mengapa masih memilih untuk tetap mempertahankan harga BBM di level saat ini.

Di sisi lain, negara tetangga sudah mulai menaikkan harga BBM. Malaysia sudah mulai menaikkan harga BBM bulan ini. Sepanjang 13 April-11 Mei 2020, harga BBM ron 95 di Malaysia mencapai RM 1,25 per liter atau Rp 4.229,64 per liter.

Lalu pada 18 Mei 2020, harga BBM di Malaysia naik menjadi RM 1.31 per liter (Rp 4.432,77) dan 25 Mei 2020 kembali meningkat menjadi RM 1,38 per liter (Rp 4.669,63).

Myanmar juga mulai menaikkan harga BBM sejak 11 Mei 2020. Harga BBM RON 95 di Myanmar mencapai titik terendah pada 4 Mei 2020 di level MMK 508,47 per liter ata Rp 5.351,49 per liter.

Lalu pada 11 Mei, harga BBM di Myanmar naik menjadi MMK 538,37 per liter (Rp 5.666,16 per liter. Kemudian pada 18 Mei menjadi MMK 598,37 per liter (Rp 6.297,64) dan 25 Mei MMK 628,37 per liter  (Rp 6.613,41).

Reaksi Apindo

Pemerintah telah berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat. Meski terbilang lamban mengambil keputusan ini, namun pengusaha berharap tarif BBM memang perlu diturunkan.

Beberapa negara tetangga juga telah menurunkan harga BBM sejak Februari 2020. Bahkan saat ini, negara tersebut sudah mulai menaikkan harga BBM.

Misalnya saja Malaysia yang sudah mulai menaikkan harga BBM bulan ini. Sepanjang 13 April-11 Mei 2020, harga BBM ron 95 di Malaysia mencapai RM 1,25 per liter atau Rp 4.229,64 per liter.

Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono menilai, pemerintah memang sudah seharusnya menurunkan tarif BBM. Apalagi, hal ini tentu akan sangat membantu Indonesia di tengah situasi ekonomi yang terancam.

“Ya memang seharusnya diturunkan, bukankah harga di pasaran dunia juga sudah lama turun?,” katanya kepada kontan.co.id, Rabu (27/5).

Ia bilang, apabila harga atau tarif BBM ini masih mahal alias tidak diturunkan tentu akan memperburuk kondisi ekonomi di Indonesia yang sedang dipertahankan.

Namun sayangnya, ia belum dapat merinci berapa tarif ideal yang cocok apabila BBM diturunkan. “Untuk harga yang pastinya kita masih kalkulasi. Masih kita hitung dulu,” tutupnya.

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved