SEKOLAH DI BATAM
Siswa di Batam Masuk Sekolah Mulai 13 Juli, Berikut Skema dan Jadwal Pembelajaran Mulai 2 Juni 2020
Pemko Batam memutuskan memperpanjang masa belajar di rumah dilanjutkan libur sekolah hingga Juli 2020. Berikut skema pembelajaran mulai 2 Juni 2020.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah memutuskan untuk memperpanjang masa belajar di rumah dilanjutkan masa libur sekolah hingga Juli 2020.
Berdasarkan hasil rapat bersama Kepala Sekolah dan para guru di Dataran Engku Puteri, Kamis (28/5/2020), Walikota Batam sempat meminta pendapat Kepala Sekolah terkait keputusan jadwal belajar siswa.
Salah satu Kepala Sekolah SMP di Batam, Poniman mengatakan, siswa sekolah masuk tanggal 2 hanya menghadapi ujian kelas 8 dan 9 setelah itu libur lagi.
Ia mengusulkan, karena tanggung masuk sekolah, disarankan untuk masuk pada tahun ajaran baru.
Untuk SMP sudah terbiasa menjalankan belajar dan ujian sistem online.
"Tanggal 2 masuk tapi belajar di rumah saja. Soalnya waktu ujian online ini sukses. Juli tanggal 13 baru masuk lagi anak-anak sudah naik kelas. Kesiapan setiap sekolah pun sudah dimatangkan lagi," kata Poniman, Kamis (28/5/2020).
• BREAKING NEWS - Mulai 13 Juli 2020, Semua Siswa di Batam Harus Masuk Sekolah Lagi
Sementara, MKKS Wilayah 2, Fahrul mengatakan, untuk sekolah negeri yang sulit apabila masuk tanggal 2 Juni 2020.
Sejatinya siswa dalam satu kelas ada sekitar 40 siswa.
Kalau dipaksakan dibuka bisa dibagi 4 shift.
Ujian tetap dilaksanakan secara daring. Anak yang bisa daring tak perlu sekolah. Anak-anak yang memiliki keterbatasan daring silahkan datang ke sekolah untuk ujian.
Selama ini diakuinya ada 10 hingga 15 persen tak bisa mengikuti materi secara maksimal.
"PPDB kami dukung sekali secara online. Masuk tanggal 13 Juli nanti kita dukung dan kamipun bisa mempersiapkan cuci tangan di sekolah. Tapi soal jaga jarak ini yang jadi kendala pak. Shift nanti kita perbanyak. Bisa-bisa 3 shift dalam sehari," ujar Fahrul.
Sementara itu, Pengawas, Ariadi mengatakan, anak yang tak mampu bisa diambil dari 5 semester terakhir.
Ditambah dengan nilai sekolah semester genap ini. Jadi disarankan untuk dibagi saja. Kalau ada anak-anak tak mampu bisa dibantu.
"Semua kepala sekolah harus bijak dalam menghadapi itu," kata Ariadi.