VIRUS CORONA
UPDATE Data 10 Negara Kasus Corona Tertinggi di Dunia Kamis (28/5) Pagi, Total 5.780.736
Berdasarkan data Worldometers hingga Kamis (28/5/2020) pagi, jumlah orang yang terinfeksi virus corona di dunia sudah mencapai 5.780.736 (5,7 juta)
TRIBUNBATAM.id, NEW YORK - Virus corona masih menyebar luas di berbagai negara di dunia.
Di saat sejumlah negara mulai mengendurkan aturan penguncian wilayah, di beberapa negara masih berjibaku menghadapi penyebaran virus ini.
Berdasarkan data Worldometers hingga Kamis (28/5/2020) pagi, jumlah orang yang terinfeksi virus corona sudah mencapai 5.780.736 (5,7 juta) di seluruh dunia.
• Data Corona 34 Provinsi di Indonesia Kamis (28/5) Pagi, Total 23.851, Sembuh 6.057, Meninggal 1.473
• Ducati Umumkan Jack Miller Sebagai Pebalap MotoGP 2021, Siapa Tergusur, Dovizioso atau Petrucci?
• Jatuh Cinta dan Ingin Kabur dengan Pria 35 Tahun, Gadis 13 Tahun Ini Tewas Dibunuh Ayahnya
Dari jumlah itu, sebanyak 356.814 orang meninggal dunia dan mereka yang sembuh ada sebanyak 2.492.496 orang.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbesar:
01. Amerika Serikat: 1.745.482 orang terinfeksi, 102.090 orang meninggal dunia, 487.840 orang sembuh.
02. Brazil: 411.820 orang terinfeksi, 25.598 orang meninggal dunia, 166.650 orang sembuh
03. Rusia: 370.680 orang terinfeksi, 3.968 orang meninggal dunia, 142.210 orang sembuh
04. Spanyol: 283.850 orang terinfeksi, 27.118 orang meninggal dunia, 196.960 orang sembuh
05. Inggris: 267.240 orang terinfeksi, 37.460 orang meninggal dunia
06. Italia: 231.140 orang terinfeksi, 33.072 orang meninggal dunia, 147.100 orang sembuh
07. Perancis: 182.910 orang terinfeksi, 28.596 orang meninggal dunia, 66.584 orang sembuh
08. Jerman: 181.900 orang terinfeksi, 8.533 orang meninggal dunia, 162.800 orang sembuh
09. Turki: 159.800 orang terinfeksi, 4.431 orang meninggal dunia, 122.790 orang sembuh
10. India: 158.090 orang terinfeksi, 4.534 orang meninggal dunia, 67.749 orang sembuh.
• Hasil, Klasemen dan Top Skor Liga Jerman, Setelah Muenchen Menang, Dortmund Kalah, Leipzig Seri
• Baru Terungkap Sekarang, Inilah Kunci Sukses Mike Tyson yang Bikin Lawan KO dengan Sekali Pukul
Berikut ini update seputar virus corona di berbagai negara di dunia:
Amerika Serikat
Jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat telah melebihi 100.000.
Angka kematian di AS adalah yang terbesar di dunia.
Meski demikian, melansir Al Jazeera, Presiden Donald Trump terus mendesak agar negara-negara bagian AS membuka kembali ekonomi mereka dan segera melakukan transisi.
Saat ini, 50 negara bagian di AS telah menerapkan pengurangan pembatasan dengan tingkat yang berbeda-beda.
Venezuela
Venezuela telah melakukan kesepakatan dengan Program Pembangunan PBB (UNDP) untuk menggunakan sebagian emasnya yang ada di rekening Bank of England untuk membiayai pembelian makanan dan obat-obatan selama pandemi virus corona.
Kesepakatan itu terjadi setelah Bank Sentral membuat kebijakan pada awal bulan ini yang memaksa bank tersebut menyerahkan sebagian dari 31 ton emas ke dalam rekening pemerintah Presiden Nicolas Maduro yang tidak diakui Inggris sebagai pemimpin sah Venezuela.
UNDP akan menerima dana secara langsung sebagai langkah untuk meredakan kekhawatiran tentang potensi korupsi dalam pengelolaan uang.
• Siapa Sangka, Khabib Nurmagomedov Ternyata Pernah Jadi Teman Akrab Conor McGregor
• 2 Bocah Tewas Terpanggang di Mobil Tetangga yang Terbakar
Perancis
Kasus Covid-19 di Perancis telah menunjukkan tren penurunan dalam waktu tujuh hari terakhir.
Hal itu terlihat dari laporan harian Perancis yang kini melaporkan kurang dari 100 kasus kematian.
Hal ini dianggap memberikan harapan pandemi telah berakhir. Kasus kematian terbaru yang dilaporkan Perancis adalah sebanyak 66 orang.
Kini, jumlah kematian di negara itu sebanyak 28.596.
Negara ini juga telah mengeluarkan larangan perawatan Covid-19 menggunakan hydroxychloroquine.
Langkah itu diambil setelah Badan Penasehat Perancis dan WHO pekan ini memperingatkan bahwa obat tersebut telah terbukti berpotensi berbahaya dalam beberapa penelitian.
Obat tersebut kini hanya dapat dipakai untuk penelitian.
WHO
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengumumkan pembentukan yayasan yang memungkinkan sumber pendanaan baru termasuk masyarakat umum.
Yayasan ini dibentuk sebagai entitas pemberi hibah independen yang nantinya akan mendukung upaya WHO dalam mengatasi tantangan kesehatan global yang paling mendesak dengan mengumpulkan dana baru dari sumber yang berbeda dari biasanya.
“Badan baru akan memfasilitasi kontribusi dari masyarakat umum, donor utama individu dan mitra perusahaan untuk WHO dan mitra tepercaya untuk melaksanakan program berdampak tinggi,” kata Tedros.
Seperti diketahui, baru-baru ini AS menghentikan pendanaan bagi WHO untuk awal tahun, dan bulan ini Presiden Trump mengancam akan menghentikan pendanaan sama sekali.
Meski demikian, Tedros menegaskan yayasan baru yang dibentuk tak berkaitan dengan masalah itu. (*)
\\
\\
\\