PPDB BATAM 2020
MAKSIMAL 1.000 Orang Akses Laman PPDB, Begini Cara Daftar Siswa Baru di Batam Mulai 15 Juni 2020
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih ada orangtua calon siswa mendaftar ke sekolah, kini semua akan dilakukan secara online.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bulan Juni mendatang, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di wilayah Batam akan segera dibuka.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih ada orangtua calon siswa mendaftar ke sekolah, kini semua akan dilakukan secara online.
Hal itu merupakan dampak pandemi covid-19 yang mengharuskan warga mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam Hendri Arulan sendiri telah memastikan, penerimaan siswa baru akan tetap dilaksanakan.
"Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini tidak membuka loket di gedung sekolah. Semua online melalui internet," ujarnya Jumat (29/5/2020).
• DAFTAR Riwayat Penyakit 10 Pasien Baru Positif Covid-19, Semuanya Jemaat Sebuah Gereja di Batam
Ia menambahkan, PPDB tahun ajaran baru ini akan dibuka mulai Senin (15/6/2020) dan dilakukan sepenuhnya secara online di masa wabah Corona ini.
Mengenai daya tampung siswa, Hendri mengatakan, setiap sekolah sudah menyampaikan usulannya.
Misalnya di SD, sebelumnya pihak SD tersebut telah menamatkan berapa orang, berarti sebesar itu juga sekolah menerima peserta didik yang baru.
"Satu kelas paling 36 siswa saja. Baik SD san SMP. Kalau SMA itu ranah provinsi," imbuhnya.
Mengenai kemungkinan adanya siswa yang tak bisa masuk negeri tapi orangtua tak mampu menyekolahkan di sekolah swasta, Hendri mengaku akan membicarakan hal itu dengan Wali Kota Batam.
“Nanti bisa lapor pak Walikota, kalau setuju nanti kami tambah jumlah muridnya jadi 40 atau 42 orang, seharusnya tidak masalah. Tentu koordinasi dulu kami ke sana,” tambahnya.
Mengenai kesiapan dari segi jaringan, Hendri memastikan ke depan pada PPDB tidak ada gangguan signal.
Karena sistemnya sudah diatur.
Dalam satu waktu hanya boleh 1.000 orang membuka laman tersebut. Sehingga, koneksi internet lebih cepat.
“Lebih dari 1.000, tidak bisa masuk, tapi setelah itu bisa masuk, jadi sistemnya seperti antrian. Jadi yang buat antrian adalah sistem bukan manusia lagi,” terangnya.