TRIBUN WIKI
Masker dan Face Shiled untuk Perlindungan Diri, Juga Persiapan Untuk New Normal
Di tengah pandemi corona, mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah adalah new normal. Belakangan, beberapa orang juga mengenakan face shield.
Kondisi ini bisa membuat orang jadi berdekatan dan mengabaikan jaga jarak aman minimal dua meter dari orang lain.
Kelebihan dan kekurangan face shield untuk cegah corona
Seperti dilansir dari New York Times, face shield dianggap bisa memberikan proteksi area mata, hidung, sekaligus mulut.
Studi simulasi batuk pada 2014 membuktikan, perisai wajah bisa melindungi penggunanya dari paparan virus sampai 96 persen, saat digunakan dalam jarak setengah meter dari orang yang batuk.
Tidak seperti masker, face shield juga cenderung praktis digunakan dan minim celah kesalahan cara penggunaan.
Terkait sterilisasi, face shield bisa didisinfeksi di mana saja.
Sehigga orang tak perlu repot membawa beberapa face shield saat berada di luar rumah.
Face shield juga dianggap lebih ramah pengidap bisu tuli yang mengandalkan pembacaan mulut untuk berkomunikasi karena dibuat dari bahan transparan.
Selain itu, dengan keunggulannya dari segi komunikasi, face shield bisa menunjang jaga jarak aman.
Setiap orang bisa berkomunikasi tanpa perlu berdekatan.
Kendati demikian, face shield dianggap lemah dari sisi keamanan karena kuman masih memiliki celah untuk masuk di bagian samping dan bawah.
Tak hanya itu, studi terkait efektivitas penggunaan face shield untuk melindungi diri dari paparan virus corona sesuai bukti belum tersedia.
Perlindungan ekstra
Apabila harus memilih antara masker atau face shield saat beraktivitas di ruang publik, beberapa ahli punya jawabannya.
Dokter spesialis pencegahan infeksi dari St. Joseph Hospital dan Mission Hospital California AS, menjawab masyarakat wajib memakai masker saat berada di luar rumah.