Kerusuhan Amerika Masih Berlanjut, Pria Bertato Kepulauan Indonesia Terekam Hancurkan Sebuah Bank

Juga kepada para pemrotes yang secara sah menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan ketidakadilan yang disaksikan sekarang,

Editor: Eko Setiawan

TRIBUNBATAM.id, AMERIKA - Sejauh ini kerusuhan di Amerika masih terus terjadi. Bahkan kerusuhan semakin meluas disejumlah wilayah Amerika. 

Sejumlah Fasilitas umum menjadi sasaran amukan massa. Bahkan kerusuhan sudah mendekati gedung Putih.

Saat aksi perusakan sebuah Bank, seorang pria tertangkap Kamera sedang melakuka pengrusakan.

Ditangan pria tersebut ada tato yang bertuliskan kepulauan Indonesia.

Jepang Batalkan Ajang MotoGP 18 Oktober 2020 Mendatang, Pertama Terjadi Dalam Sejarah Jepang

Harga Lebih Murah, Pasar Inpres Anambas Jadi Tujuan Warga Luar Pulau untuk Belanja Kebutuhan Dapur

Perdana, 15 SMP di Karimun Bakal Terapkan PPDB Online, Pendaftaran Mulai Dibuka 29 Juni 2020

Kerusuhan di Amerika Serikat pasca pembunuhan George Floyd oleh oknum polisi terus meluas bahkan mendekati Gedung Putih.

Seorang pria terekam dalam foto sedang menghancurkan sebuah bank di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Dalam foto itu terlihat sebuah tato bergambar kepulauan Indonesia di tangan kanan pria tersebut.

Pria itu pun menyadari bahwa fotonya telah beredar luas.

Kemudian ia membuat klarifikasi dan permintaan maafnya melalui akun Instagram-nya @rainsfordthegreat.

Ia mengunggah foto dirinya yang sedang melempari sebuah bank di akun Instagram-nya.

Selain itu, ia juga mengakui bahwa dirinya adalah pria kelahiran Pulau Jawa, namun kini menjadi warga AS yang dinaturalisasi.

Karena itu, ia meminta maaf kepada warga Indonesia khususnya yang di Philadelphia, Pennsylvania.

"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang diwakili di sana sangat berbeda dengan saya," tulis pria tersebut, Senin (1/6/2020).

Ia mengaku awalnya memulai harinya dengan pergi naik sepeda melalui Center City, yang sedang terjadi aksi protes.

"Ini membantu menjelaskan mengapa saya tidak menutupi identitas saya di foto. Pada awalnya, saya hanya ingin mendokumentasikan cerita Instagram saya tentang apa yang saya lihat untuk mereka yang ada di rumah," katanya.

Tetapi, ketika malam berlalu, ia mulai merasakan kemarahan gabungan dari pembunuhan George Floyd.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved