Kerusuhan Amerika Masih Berlanjut, Pria Bertato Kepulauan Indonesia Terekam Hancurkan Sebuah Bank
Juga kepada para pemrotes yang secara sah menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan ketidakadilan yang disaksikan sekarang,
Ia pun turut merasakan energi di hadapan ketidakadilan polisi nasional dari kerusuhan yang merebak di dalam dirinya.
"Bahkan hari ini, saya masih merasakan hasrat sakit hati yang disebabkan oleh ketidakadilan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri. Emosi ini sangat dalam," katanya.
Namun, kini ia mengaku menyesal bahwa kemarahan dan dorongan dirinya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah.
Yaitu menjadi gerakan untuk menghancurkan properti.
"Mendemonstrasikan bukanlah hal yang sama dengan kehancuran," jelasnya.
Karena itu, sekarang ia ingin meminta maaf kepada gerakan BLM.
Juga kepada para pemrotes yang secara sah menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan ketidakadilan yang disaksikan sekarang.
"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di Pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," katanya.
Ia pun juga menjelaskan walaupun dengan bodohnya memasang foto selfie dengan memegang sepatu sampai ke telinga di insta story-nya.
Namun, ia menegaskan tidak menjarahnya dan tidak membawa pulang apa pun.
"Jalanan dipenuhi dengan pakaian dan sepatu dan saya pikir itu akan menekankan jumlah penjarahan yang terjadi jika saya berpose dengan mereka dengan cara ini. Saya sekarang menyesal memposting foto-foto itu," katanya.
"Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan malu," tutupnya.
Kerusuhan Mendekati Gedung Putih
Tewasnya George Floyd akibat lehernya yang ditindih petugas kepolisian Minneapolis membuat gelombang demonstrasi hampir di seluruh Amerika Serikat (AS).
Bahkan, kini kerusuhan mulai mendekat di Gedung Putih, Washington DC.