TRIBUN WIKI
Kerap Dicampur dalam Rokok dan Makanan, Simak Kontroversi dan Efek Konsumsi Ganja bagi Tubuh
Ganja dikenal sebagai obat psikotropika karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol. Konsumsi ganja dapat membuat pemakainya mengalami euforia.
Dustin Sulak, seorang profesor bedah, meneliti dan membuat mariyuana untuk digunakan secara medis.
Sulak merekomendasikan beberapa jenis mariyuana kepada para pasiennya dan mendapat hasil yang mengejutkan.
Saat diberikan mariyuana, pasien yang memiliki sakit kronis mengalami perbaikan kondisi dari sebelumnya.
Kemudian pasien dengan multiple sclerosis juga mengalami lebih sedikit kejang otot dibanding sebelumnya.
Bahkan, pasien dengan peradangan usus parah mulai bisa makan lagi.
Penelitian Sulak ini cukup kuat dan menambahkan sejarah panjang manfaat ganja yang dapat digunakan sebagai obat terapeutik.
Namun masalahnya, karena tergolong barang ilegal, sulit untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas ganja dalam dunia medis.
Efek Ganja Bagi Tubuh
Ganja termasuk ke dalam herba, karena bisa digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu selama mengikuti supervisi medis.
Meski demikian, pemakaian ganja sebagai obat masih belum dilegalkan secara hukum oleh pemerintah.
Penggunaan tanaman ganja tanpa didasari oleh indikasi medis dan tidak di bawah pengawasan dokter, dalam hal ini sebatas untuk kesenangan, akan memberikan dampak negatif pada berbagai organ dan juga pada kesehatan penggunanya secara umum.
Beberapa efek ganja bagi tubuh adalah sebagai berikut:
- Paru-paru
Menurut beberapa penelitian, kandungan tar pada ganja hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari tar tembakau.
Selain itu, asap ganja juga diduga memiliki kandungan zat penyebab kanker 70% lebih banyak dari asap rokok tembakau.