RUSUH DI AMERIKA

Rusuh di Amerika, Donald Trump Kerahkan Ribuan Tentara Bersenjata Lengkap Hadapi Demonstran

Presiden AS Donald Trump berang dengan aksi kerusuhan di Washington. Donald Trump mengerahkan "ribuan tentara bersenjata lengkap"

TRIBUNBATAM.id, AMERIKA - Presiden AS Donald Trump berang dengan aksi kerusuhan di Washington.

Donald Trump  mengerahkan "ribuan tentara bersenjata lengkap" dan polisi untuk padamkan kerusuhan di Washington.

Trump juga mengancam akan memenjarakan pelaku kerusuhan.

Ucapanya itu muncul setelah bangunan dan momumen di sekitar Gedung Putih menjadi korban vandalisme, dalam aksi protes terkait kematian George Floyd.

"Apa yang terjadi pada kota (Washington) semalam adalah hal memalukan," ujar Trump, di tengah suara tembakan gas air mata dalam aksi protes di dekat Gedung Putih.

"Saya menempatkan ribuan tentara bersenjata lengkap, militer, dan penegak hukum untuk  menghentikan kerusuhan, penjarahan, vandalisme, dan serangan nakal," jelasnya.

Polisi Amerika Mulai Bertindak Keras terhadap Demonstran yang Berada di Depan Gedung Putih

Kerusuhan Amerika Mendekati Gedung Putih, Donald Trump & Keluarga Diungsikan ke Bunker Bawah Tanah

Seorang pemrotes memberi isyarat ketika mobil terbakar di belakangnya selama demonstrasi di Minneapolis, Minnesota, pada tanggal 29 Mei 2020 tentang kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama beberapa menit. Mayat seorang pria tak dikenal ditemukan awal 31 Mei 2020 di dekat kendaraan yang terbakar di Minneapolis
Seorang pemrotes memberi isyarat ketika mobil terbakar di belakangnya selama demonstrasi di Minneapolis, Minnesota, pada tanggal 29 Mei 2020 tentang kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama beberapa menit. Mayat seorang pria tak dikenal ditemukan awal 31 Mei 2020 di dekat kendaraan yang terbakar di Minneapolis (CHANDAN KHANNA/AFP)

Dilansir AFP Senin (1/6/2020), presiden berusia 73 tahun mengecam kericuhan dalam demonstrasi sebagai "terorisme domestik".

Adapun unjuk rasa itu muncul menyikapi kematian George Floyd, yang tewas setelah ditindih polisi kulit putih di Minneapolis, Senin (25/5/2020).

"Saya ingin dalang kerusuhan ini tahu, kalian akan menghadapi hukuman berat dan dipenjara dalam waktu yang lama," ancam dia.

Saat Trump mengatakan itu, AFP melaporkan terdengar suara tembakan gas air mata dan granat setrum untuk membubarkan pengunjuk rasa di luar Gedung Putih.

Penjarahan Merajalela di Pusat Kota Washington Amerika, Di Tengah Demontrasi Bela Floyd

Kerusuhan Amerika Masih Berlanjut, Pria Bertato Kepulauan Indonesia Terekam Hancurkan Sebuah Bank

Terekam dalam foto seorang pria sedang menghancurkan sebuah bank di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Di lengan kanan pria itu terlihat sebuah tato bergambar kepulauan Indonesia.
Terekam dalam foto seorang pria sedang menghancurkan sebuah bank di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Di lengan kanan pria itu terlihat sebuah tato bergambar kepulauan Indonesia. (Instagram @rainsfordthegreat)

Dia juga menyerukan kepada gubernur negara bagian untuk mengerahkan Garda Nasional dalam jumlah besar, sehingga mereka bisa "mendominasi" pendemo.

Selepas menyatakan itu, dia berjalan menuju Gereja Episkopal St John, dikenal juga sebagai Gereja Presiden, yang rusak parah karena kericuhan.

 Sepekan setelah kematian Floyd, hasil autopsi pun dirilis di mana penyebab kematian Floyd adalah pembunuhan yang dilakukan Derek Chauvin, polisi yang menindihnya.

Proses pemeriksaan post-mortem itu dilakukan Aleccia Wilson, pakar di Universitas Michigan, berdasarkan permintaan pihak keluarga.

Wilson dikenal sebagai dokter yang juga menangani jenazah Eric Garner, yang tewas di tangan polisi pada 2014 dan memunculkan gerakan Black Lives Matter.

Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan.
Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan. (DAVID HIMBERT/HANS LUCAS via REUTERS)

"Bukti ini konsisten dengan sesak napas mekanis sebagai penyebab kematian, dengan kematiannya merupakan pembunuhan," terang Wilson dalam konferensi pers.

Kerusuhan dalam demo AS ini merupakan yang terbesar sejak 1968, ketika ikon penegakan hak sipil Martin Luther King Jr ditembak mati anggota supremasi kulit putih.

Insiden ini juga meningatkan kembali publik akan memori 1992 di Los Angeles, ketika pengendara motor Rodney King dihajar hingga tewas oleh polisi.

Kematian King kemudian memunculkan kerusuhan di Los Angeles.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Trump Umumkan Kirim Ribuan Tentara Bersenjata Lengkap ke Jalanan Washington

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved