Virus Corona Belum Usai, WHO Umumkan Wabah Baru Virus Ebola di Kongo, 6 Terdeteksi, 4 Meninggal

Organisasi kesehatan dunia ( WHO) Menginformasikan bahwa ada enam kasus Ebola sejauh ini telah terdeteksi di Wangata, empat di antaranya meninggal

Editor: Mairi Nandarson
kompas.com
Illustrations 

TRIBUNBATAM.id, MBANDAKA - Selasa pagi ini jagad maya dihebohkan dengan kabar dari Kongo terkait wabah baru virus Ebola.

Kabar ini jelas mengkhawatirkan, karena dunia kini sudah kewalahan menghadapi wabah virus corona.

Wabah baru virus Ebola di Kongo diumumkan Pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Hasil Liga Jerman FC Koeln vs RB Leipzig, Timo Werner Sumbang 1 Gol, RB Leipzig Menang 4-2

Data Corona 34 Provinsi di Indonesia Selasa (2/6) Pagi, Total 26.940, Sembuh 7.637, Meninggal 1.641

Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2020 Dibuka Selasa, 2 Juni, Ini yang Harus Perhatikan Calon Mahasiswa

Wabah baru virus Ebola terjadi di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, di provinsi Équateur.

Pengumuman itu muncul sebagai wabah Ebola yang panjang, sulit dan kompleks di Republik Demokratik Kongo timur dalam fase terakhir, sementara negara itu juga memerangi Covid-19 dan wabah campak terbesar di dunia.

Dikutip dari web organisasi kesehatan dunia WHO, informasi awal dari Kementerian Kesehatan adalah bahwa enam kasus Ebola sejauh ini telah terdeteksi di Wangata.

Korban meninggal Disebutkan juga dampak dari virus tersebut, empat orang telah meninggal dan dua masih hidup dan dalam perawatan.

Tiga dari enam kasus ini telah dikonfirmasi dengan uji laboratorium.

Kemungkinan lebih banyak orang akan diidentifikasi dengan penyakit ini karena kegiatan pengawasan meningkat.

Sementara melansir CNN yang mengutip pernyataan UNICEF, ada lima orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun, telah meninggal dunia akibat Ebola.

"Empat orang tambahan yang tertular virus, semua kontak orang yang meninggal dan termasuk anak dari salah satu kasus fatal - sedang dirawat di unit isolasi di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka," ujar penyataan UNICEF.

"Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

“Meskipun banyak perhatian kita tertuju pada pandemi, WHO terus memantau dan menanggapi banyak keadaan darurat kesehatan lainnya,” lanjut dia.

Di Republik Demokratik Kongo disebutkan, virus Ebola bukan menyebar untuk pertama kalinya.

Virus tersebut pertama kali ditemukan di negara itu pada tahun 1976.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved