ASET BP BATAM
Atasi Krisis Air Baku, BP Batam Percepat Interkoneksi Pipa Waduk Tembesi ke Waduk Muka Kuning
Proyek pemasangan jaringan pipa antarwaduk ini merupakan upaya BP Batam dalam mengantisipasi krisis air baku di Pulau Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan pada Badan Pengusahaan (BP) Batam segera memasang jaringan pipa (inter connecting) dari Waduk Tembesi ke Waduk Muka Kuning.
Terkait proyek ini, Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) BP Batam telah mensurvei dan mengukur jarak antara Waduk Tembesi dengan Waduk Muka Kuning yang akan disambungkan dengan pipa penghubung dengan jarak sekitar 4 kilometer.
Proyek pemasangan jaringan pipa bernilai sekitar Rp 45,7 miliar dengan ruang lingkup pekerjaan ini, temasuk pengadaan dan pemasangan pipa, pompa, genset, ponton dan aksesorisnya.
Direktur BU Fasling BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan, mengingat kebutuhan ketersediaan air yang sangat mendesak, pelaksanaan pemasangan jaringan pipa paralel dengan pekerjaan lainnya.
Yakni dengan 4 tim, yaitu 1 tim pekerjaan di hulu, 1 tim di hilir, 1 tim pekerjaan intake/ponton dan 1 tim pekerjaan mekanikal elektrikal.
• Gerindra dan PDIP Bertemu, Iman Sutiawan Dampingi Soerya Respationo di Pilkada Kepri
• Tak Ada Kenaikan Tarif Dasar Listrik, Ini Penjelasan bright PLN Batam Soal Tagihan Listrik Warga
“Proyek penyambungan pipa ini diperkirakan akan memakan waktu pengerjaan selama 4 bulan, namun diharapkan dapat selesai sebelum 4 bulan dengan kontraktor pelaksana pekerjaan PT Indobangun Megatama selaku pemenang lelang,” kata Binsar Tambunan di Kantor BP Batam, Rabu (3/6/2020).
Proyek pemasangan jaringan pipa antarwaduk ini merupakan upaya BP Batam dalam mengantisipasi krisis air baku di Pulau Batam.
Nantinya, volume air baku yang akan dipompakan dari waduk estuari Tembesi sebesar 600 liter per detik menuju waduk Muka Kuning dan Waduk Duriangkang.
Binsar menambahkan, ke depan ini merupakan bagian sistem ketersediaan air baku SPAM Barelang yang akan dikembangkan dalam konsep Batam Integrated Total Water Management (BITWM).
“Berikutnya sedang kita siapkan rencana pembangunan Instalasi pengolahan air dengan Kapasitas 350 liter per detik yang direncanakan dapat beroperasi tahun depan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air untuk 3 hingga 4 tahun ke depan,” kata Binsar.(adv)