Dapat Hasil Dari Menanam Hidroponik, Kapolres Anambas Girang, 'Bisa Dicontoh Warga di Rumah'

Kapolres Anambas, AKBP Cakhyo Dipo Alam mengajak warga ikut bercocok tanam di rumah di tengah pandemi Covid-19.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Kapolres Anambas AKBP Cakhyo Dipo Alam saat menunjukkan hasil tanaman hidroponik yang dikelola di halaman kosong rumah dinas personel Polres Anambas, Selasa (2/6/2020). 

Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono menuturkan, budi daya ikan air tawar ini dalam rangka menjaga ketahanan pangan selama pandemi virus Corona atau Covid-19.

Suasana saat Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono memberikan makan ikan air tawar di Mapolres Bintan, baru-baru ini
Suasana saat Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono memberikan makan ikan air tawar di Mapolres Bintan, baru-baru ini (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA)

"Jadi dengan adanya budi daya ikan air tawar ini, kita harapkan bisa menjaga ketahanan pangan dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air tawar di Bintan," ucapnya, Senin (01/6/2020).

Bambang juga menjelaskan, budidaya ikan air tawar dibuat di belakang Mako Polres Bintan.

 Sejumlah Foodcourt dan Restoran Ramai Pengunjung Menjelang Pemberlakuan New Normal di Batam

Dengan luas mencapai setengah hektare, pihaknya bisa memanfaatkan menjadi 2 dua kolam tempat ikan air tawar.

"Adapun ikan air tawar yang dibudidayakan yakni ikan lele sebanyak 5.000 ekor, ikan nila sebanyak 5.000 ekor dan ikan bawal 1.000 ekor,"tuturnya.

Bambang juga menambahkan, Kabupaten Bintan akan diberlakukan kebijakan pemerintah tentang New Normal sebagai tantanan kehidupan baru.

"Jadi kepada masyarakat Bintan diharapkan tetap disiplin dengan dibukanya kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan,”tutupnya.

Awalnya Dicemooh

Sementara itu di Batam, Hary Hazhary pria kelahiran Belakang padang1984 sejak Agustus 2019 mulai mengembangkan budi daya rumput laut di beberapa pulau di kecamatan  Belakang Padang, kota Batam.

Melakukan budi daya rumput laut di tengah daerah yang di cap sebagai kota industri merupakan sesuatu cukup di luar kebiasaan orang kebanyakan.

Mulai dari dicemooh oleh kebanyakan orang serta bebagai tantangan lain  seperti kesulitan mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi melakukan budi daya rumput laut .

Tetapi semua tantang tersebut tidak menjadi halangan baginya dan menjadi sebuah motivasi diri untuk terus bergerak membudidayakan rumput laut disekitar kampung kelahirannya.

Warga sedang panen rumput laut di Batam
Warga sedang panen rumput laut di Batam (ISTIMEWA)

"Target kita membudidayakan setiap orang yang ikut berpartisipasi bisa berpenghasilan upah minimum Kota (UMK) sehingga masyarakat sekitar tidak perlu bermigrasi ke Kota," ujar pria Yang disapa Azhari (36).

Saat memulai budidaya rumput laut di pulau Mat Belanda diceritakannya bisa menyerap sampai 20 orang yang bisa menggantungkan pencarian dari kegiatan tersebut.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved