Oknum Polisi Bunuh Diri di Rumah Orangtua, Penyakit Tak Kunjung Sembuh Diduga Menjadi Alasannya

Personel Polsek Tebing Tinggi yang bunuh diri dengan senjata api di rumah orangtuanya diduga mengalami setres.

Editor: Eko Setiawan
TRIBUN MEDAN/HO
JASAD Bripka Mangara Alva Pasaribu ketika hendak dievakuasi oleh pihak kepolisian di kediaman orangtuanya di Desa Gempolan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (3/6/2020). 

TRIBUNBATAM.id, MEDAN -Bripka Mangara Alva Pasaribu, ditemukan tewas dirumah orangtuanya setelah melakukan bunuh diri dengan cara sadis.

Korban sendiri tewas setelah menembak dirinya dengan menggunakan senjata.

Saat itu, korban menembakan senjata diarah Leher hingga menembus kepala.

Tersumbat Sampah, Dinas PU Bintan Turunkan Tim Bersihkan Gorong-gorong di Jalan Tanjunguban

Polisi Tewas Bunuh Diri, Tembak Leher Sendiri Hingga Peluru Tembus ke Kepala

26 Warga Dinyatakan Positif Covid-19, Warga Keberatan Istilah Klaster Baru HOG Eden Park

Personel Polsek Tebing Tinggi yang bunuh diri dengan senjata api di rumah orangtuanya diduga mengalami setres.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Robin Simatupang menjelaskan kepada wartawan, yang bersangkutan mempunyai penyakit pinggang.

Diduga karena hal ini lah korban nekat untuk menghabisi nyawanya sendiri.

" Kita sudah cek TKP dan kumpulkan keterangan dan saksi-saksi. Intinya dia ada sakit di punggung. Mungkin ini yang membuat dia setres,"ucap Robin Simatupang di lokasi kejadian di Desa Gempolan Kecamatan Sei Bamban Rabu, (3/6/2020).

Ia menyebut selama ini yang bersangkutan sudah berupaya untuk berobat.

Selain ke rumah sakit juga melakukan pengobatan tradisional.

Sampai sekarang katanya penyakit tersebut belum juga bisa sembuh.

"Dia bunuh diri dengan menggunakan senpi miliknya. Ini rumah orangtuanya dia datang ke rumah orangtuanya pagi hari. Cuma satu kali letusan," ucap Robin.

Informasi lain yang dikumpulkan bahwa senpi yang dimiliki oleh yang bersangkutan berjenis Revolver S&W BBL AFD 9473.

Saat kejadian di dalam rumah orangtuanya itu ada ibunya Ngolu Aruan (59).

Sebelumnya disebut-sebut korban datang ke rumah orangtuanya juga lantaran ingin melihat ibunya yang juga sedang mengalami sakit.

Akibat kejadian ini ibu korban ikut shcok.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved