HUMAN INTEREST

Penambang Boat Pancung di Pelabuhan Sagulung 'Menjerit' Sejak Corona, Cari Rp 20 Ribu Saja Sulit

Saat ini, terdapat 73 anggota penambang boat pancung khusus di Pelabuhan Sagulung ke Pulau Buluh yang menggantungkan hidupnya dari profesi ini.

TribunBatam.id/Ian Pertanian
Seorang penambang boat pancung di Pelabuhan Sagulung dengan latar Pulau Buluh di belakangnya, Rabu (2/6/2020). Pandemi Covid-19 benar-benar memukul mata pencaharian mereka. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kehidupan boat pancung di Pelabuhan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri kian terhimpit sejak pandemi Covid-19.

Sepinya penumpang yang bepergian, berdampak pada penghasilan mereka. Bahkan untuk mencari Rp 20 ribu dalam sehari saja, begitu sulit mereka rasakan.

Trayek boat pancung dari Pelabuhan Sagulung adalah rata-rata ke Pulau Buluh yang berada di depan Pelabuhan Sagulung.

Untuk menggunakan transportasi laut ini, per orangnya dikenakan biaya Rp 15 ribu.

"Bahkan untuk beli minyak pun kadang tidak dapat satu hari. Ini sudah lebih dari dua bulan kami kesulitan mendapatkan uang," ucap seorang penambang boat pancung, Musdi, Rabu (3/6/2020).

Wakil Ketua penambang boat pancung di Pelabuhan Sagulung ini menceritakan, sudah lebih dari dua bulan warga Pulau Buluh lebih memilih berada di rumah mereka daripada pergi ke Kota Batam.

Sejak pandemi virus Corona, warga Pulau buluh juga tidak mau menerima tamu dari luar.

Sebelum wabah virus Corona, Musdi mengaku bisa mengantongi uang antara Rp 100 sampai Rp 150 ribu per hari. Angka ini bisa semakin bertambah ketika ada yang mencarter boat pancung para penambang.

Musdi juga menceritakan sebelum musim virus Corona aktifitas di Pelabuhan rakyat Sagulung jarang sepi."Ya kalau sekarang bisa kita lihat sendiri kadang satu jam belum tentu ada penumpang," kata Musdi

"Paling yang ke luar dari pulau itu perwakilan saja, kalau ada yang harus dibeli dari Batam. Mayoritas penambang ini rata-rata warga Pulau Buluh. Jujur kami khawatir juga kalau ada pendatang ke Pulau Buluh. Khawatir bawa membawa virus Corona," sebutnya.

2 PMI Deportasi Malaysia di Batam Gagal Berangkat ke Surabaya, Kini Dipulangkan ke Rusun Pemko Batam

Wanita Tewas Dimutillasi Suaminya Sendiri, Anak Teriak Histeris dan Kemudian Diselamatkan Tetangga

Saat ini, anggota penambang boat pancung khusus di Pelabuhan Sagulung ke Pulau Buluh sebanyak 73 kapal.

"Kalau yang aktif sebanyak 50 boat pancung. Setiap hari kami menunggu penumpang di pelabuhan ini. Jadi bisa bayangkanlah, 50 boat pancung, sementara penumpang tidak ada," ujarnya.

Penambang boat pancung lainnya, Ameng mengatakan kehidupan penambang boat pancung di Pelabuhan Sangulung saat ini sangat sakit.

Pernah dalam satu hari, ia sama sekali tidak mendapat sewa karena sepinya penumpang yang menggunakan jasanya.

"Kadang kami hanya bakar minyak. Warga tidak berani keluar dari pulau, takut pulang-pulang bawa virus Corona. Ya beginilah setiap hari, nongkrong di pelabuhan. Kadang dari pagi sampai sore tidak ada penumpang," keluh Ameng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved