Kisah Diva Remaja Pengidap Penyakit Langka Seckel Syndroma saat Lawan Covid-19
Diva, seorang remaja 16 tahun yang diagnosis mengalami penyakit langka Seckel syndrome berhasil melawan Covid-19.
"Tanggal 13 lapor ke puskesmas setemapt jadi dikasih pengarahan apa yang harus dilakukan selama di rumah," kata Lia.
Kemudian setelah seminggu karantina mandiri, Lia ingin memeriksakan kondisi kesehatannya juga namun tidak mungkin bila ia pergi sendiri karena mereka hanya tinggal berdua. Lia tidak mungkin meninggalkan Diva.
• Video Permintaan Maaf Fizi ke Upin Ipin Ditayangkan di MNC TV, Rating Tayangan Langsung Naik
• DPRD Tak Setuju Istilah New Normal di Batam, Yang Berhak Pemerintah Pusat, Batam Masih Zona Merah
Akhirnya Lia menghubungi pihak puskesmas untuk dirujuk ke rumah sakkt dan segera dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet pada tanggal 20 Maret 2020.
"Walaupun Diva masa inkubasinya selesai tapi kan saya belum diperiksa, sedangangkan saya pergi gak mungk karena saya cuma berdua Diva, saya minta ke puskesmas tolong rujuk kami ke rumah sakit dan di fasilitasi," ucap Lia.
Setelah sampai di Wisma Atlet Lia dan Diva langsung melakukan pemeriksaan kembali, dan sekitar dua minggu di Wisma Atket dan hasilnya keluar baik itu rapid test maupun swab test hasilnya ibu dan anak itu negatif covid-19.
Mereka boleh pulang ke rumah dengan tetap harus melaksanaka protokol karantina mandiri selama dua minggu dan kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi.
"Alhamdulilah hasilnya negatif, makanya kami diperbolehkan pulang . Tangal enam atau tujuh keluar dari Wisma Atlet," pungkas Lia.
Sekilas Tentang Syndrome seckel
Dilansir dari berbagai sumber Syndrome seckel merupakan kelainan bawaan yang langka.
Syndrome seckel ditandai dengan penundaan pertumbuhan sebelum lahir atau hambatan pertumbuhan dalam kandungan, sehingga pertumbuhan bayi akan melambat yang mengakibatan perawakannya menjadi pendek.
Beberapa ciri fisik syndrome ini adalah kepala mengecil, mata besar.
Juga wajah sempit, cacat telinga, mata besar yang tidak normal, gigi cacat, kelainan tulang lainnya dan keterbelakangan mental.
Sindrom ini dinamai setelah dokter Jerman-Amerika Helmut Paul George Seckel [5] (1900–1960). Sinonim Harper's syndrome dinamai setelah Rita G. Harper .
Penyebabnya cacat gen pada kromosom 3 dan 18 . Salah satu bentuk sindrom Seckel dapat disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode ataksia telangiectasia dan Rad3 related protein ( ATR ) yang memetakan kromosom 3q22.1-q24.
Gen ini berperan penting dalam respons kerusakan dan perbaikan DNA sel.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Diva Anak Pengidap Penyakit Langka, Seckel Syndroma Berjuang Melawan Covid-19
Penulis: Apfia Tioconny Billy