Kisah Diva Remaja Pengidap Penyakit Langka Seckel Syndroma saat Lawan Covid-19

Diva, seorang remaja 16 tahun yang diagnosis mengalami penyakit langka Seckel syndrome berhasil melawan Covid-19.

tangkap layar instagram Chynthia Lamusu
Diva, seorang anak 16 tahun yang diagnosis mengalami penyakit langka Seckel syndrome berhasil melawan virus covid-19. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Virus Corona menyebar hampir ke seluruh negara.

Tak pandang bulu, virus inipun bisa menjangkiti siapa saja.

Baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak. Baik yang sehat ataupun yang memang dalam kondisi sakit.

Seperti yang dialami Diva, seorang remaja 16 tahun yang diagnosis mengalami penyakit langka Seckel syndrome berhasil melawan Covid-19.

Kini Diva sudah dinyatakan bersih dari virus yang tengah menjadi masalah kesehatan dunia itu.

Ibu dari Diva yang bernama Lia Octaria menceritakan saat ini kondisi Diva sudah sehat kembali dan sudah menyelesaikan seluruh masa karantina.

Sambil memangku Diva yang saat itu menggunakan baju berwarna kuning, Lia menceritakan kronologinya setelah menghadiri acara pada tangga 8 Maret 2020 lalu Diva mengalami batuk.

Awalnya Lia mengira putri sematawayangnya itu hanya batuk biasa saja.

Diva memang memiliki riwayat pneumonia yang sering menimbulkan gejala batuk-batuk.

"Selama ini Diva masuk sering masuk rumah sakit karena pneumonia, saya pikir batuk biasa, jadi beli obat di apotik dan di nebu juga," kata Lia.

diva covid2
Diva, seorang anak 16 tahun yang diagnosis mengalami penyakit langka Seckel syndrome berhasil melawan virus covid-19..

Namun Diva tiba-tiba mengalami sesak napas dan melihat situasi covid-19 yang saat itu sedang naik-naiknya Lia membawa Diva ke rumah sakit dan diopname pada 26 Maret 2020.

YouTuber Ferdian Paleka Dibebaskan, Begini Kata Kuasa Hukum

GEMPA HARI INI, Gempa 7,1 SR Guncang Maluku Utara Kamis (4/6) Pukul 15.49 WIB, Simak Info BMKG

Diva dirawat hanya sekitar empat hari saja setelah batuknya mereda dan sambil menunggu hasil tes swab Diva disarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah.

"Tanggal 26 masuk rumah sakit tanggal 30 boleh pulang kondisi batuknya sudah semnuh, setelah pulang karantina selama dua minggu," ungkap Lia.

Kemudian tanggal 12 Maret 2020 rumah sakit mengumumkan kalau Diva positif covid-19 dan saat itu Lia menceritakan anaknya kembali mengalami batuk-batuk lagi.

Lia langsung cepat-cepat memberi tahu pihak puskesmas setempat yang juga bertindak cepat memberikan penanganan dan pengarahan apa saja yang harus dilakukan selama mandiri.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved