Aksi Unjuk Rasa Kematian George Floyd Masuki Hari 12, Aksi Juga Berlangsung di Eropa dan Australia

Aksi unjuk rasa yang dipicu tewasnya George Floyd ini sudah memasuki hari ke 12, Sabtu (6/6/2020) waktu setempat atau Minggu pagi WIB

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
twitter/@Adnkronos
Aksi unjuk rasi terkait kematian George Floyd di New York 

Di Washington DC, pengunjuk rasa - banyak dari mereka membawa plakat bertuliskan "Black Lives Matter" - berkumpul dengan damai di dekat Capitol, Lincoln Memorial dan di luar Lafayette Park, di sebelah Gedung Putih, di Black Lives Matter Plaza yang baru berganti nama.

Wali Kota Muriel Bowser menyambut peserta aksi, mengatakan sudah banyak orang mengirim pesan kepada Presiden Donald Trump.

Senin pekan lalu, petugas penegak hukum federal menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi protes di daerah itu, sebelum presiden Donald Trump berkunjung ke gereja.

Demonstran di Washington DC mengatakan mereka tidak akan berhenti mendorong perubahan.

"Jika dia bisa mengambil alih Washington DC, dia bisa datang ke negara bagian mana pun, dan tidak ada dari kita yang aman," katanya.

"Prajurit kita seharusnya tidak diperlakukan seperti itu, mereka seharusnya tidak diminta untuk pindah pada warga Amerika."

Bowser meminta penarikan semua petugas penegak hukum federal dan pasukan Garda Nasional dari kota, mengatakan kehadiran mereka tidak perlu.

Seorang pengunjuk rasa berusia 35 tahun, Eric Wood, mengatakan kepada BBC: "Saya di sini (ikut aksi) karena saya benar-benar tidak mampu untuk tidak berada di sini. Rasisme telah lama menjadi bagian dari AS."

Crystal Ballinger, 46, mengatakan dia berharap dengan gerakan ini. "Saya merasakan sesuatu yang berbeda tentang protes ini, Saya berharap pesan solidaritas dan kesetaraan keluar."

Di New York, orang banyak menyeberangi Jembatan Brooklyn sementara di San Francisco demonstran menutup Jembatan Golden Gate.

Ada juga protes di Atlanta dan Philadelphia, di mana orang banyak meneriakkan, "Kita butuh keadilan, kita butuh cinta".

sumber: bbc.co.uk

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved