Kementerian Pariwisata China Peringatkan Warganya Jika Ingin ke Australia, Ada Apa?

China memberikan peringatan kepada warga negaranya yang ingin berpergian ke Australia. Dikarenakan potensi diskriminasi rasial terhadap orang China.

Instagram.com/@kadekarini
Ilustrasi traveling. 

Kementerian itu juga mendaftarkan 30.830 kasus virus corona baru dalam satu hari terakhir, menjadikan total kasus nasional menjadi 645.771 kasus.

Virus menyebar cepat dan mematikan di negara itu ketika Presiden Jair Bolsonaro mendorong pembukaan kembali karantina dan isolasi wilayah di berbagai tempat.

Pada Kamis, Brasil melampaui total angka kematian Covid-19 Italia dan menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi ketiga di dunia, di belakang Inggris dan AS.

Lebih dari 40.000 kematian telah dicatat di Inggris, tetapi negara ini jauh lebih maju penanganan wabahnya daripada Brasil.

Pada hari yang sama, Presiden Brasil Jair Mesias Bolsonaro mengatakan ia ingin Brasil keluar dari WHO.

Bolsonaro dikenal sebagai tokoh sayap kanan yang mengalihkan semua pembicaraan keras terkait wabah corona.

Ia berusaha mengambil jejak Presiden AS Donald Trump, yang sejak pandemi global mulai terus menyerang WHO dan China.

"Saya memberi tahu Anda sekarang, AS yang meninggalkan WHO, dan kami sedang membicarakan, di masa depan," kata Bolsonaro, kutip Russia Today, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya, WHO menjalankan tugas bias dan memiliki kepentingan politik. Karena itu Brasil menurut Bolsonaro akan keluar.

Lebih lanjut Bolonaro menuduh badan PBB itu bertindak politis, partisan, dan memiliki ideologi tertentu. Tapi ia tidak menunjukkan bukti-buktinya.

Bolsonaro membantah pembicaraan juru bicara WHO Harris Harris, wabah Covid-19 di AS yang sangat memprihatinkan.

Dia mengutip enam kriteria virus karantina yang terbukti mampu meredam persebaran. Tapi itu tidak dialami Brasil.

Brasil telah menjadi negara terpancar kedua di dunia, melampaui Rusia, Inggris, dan Spanyol dalam hal total kasus virus corona.

Mereka di urutan kedua setelah AS. WHO melaporkan ada lebih dari 615.000 kasus infeksi positif, dan lebih dari 34.000 kematian.

Presiden Brasil sejak awal, seperti Donald Trump, mengecilkan bahaya pandemi coronavirus.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved