TRIBUN WIKI

Mengenal Fenomena Konjungsi dalam Astronomi

Dalam pendekatan astronomi, konjungsi merupakan peristiwa saat matahari dan bulan berada segaris di bidang ekliptika yang sama.

Editor: Dewi Haryati
nasa.gov
ilustrasi, foto gerhana matahari. 

TRIBUNBATAM.id - Konjungsi adalah peristiwa yang terjadi saat jarak sudut (elongasi) suatu benda dengan benda lainnya sama dengan nol derajat, biasanya ketika diamati dari bumi.

Dalam pendekatan astronomi, konjungsi merupakan peristiwa saat matahari dan bulan berada segaris di bidang ekliptika yang sama.

Pada saat tertentu, konjungsi ini dapat menyebabkan terjadinya gerhana matahari.

Pengertian

Dalam Astronomi, konjungsi merupakan kesearahan lokasi benda langit apabila diamati dari Bumi.

Lebih teknisnya terkait kesamaan dalam parameter asensiorekta atau lintang ekliptika.

Sifatnya pun kadang istimewa, kadang suatu yang rutin terjadi.

Objek langit pun beraneka yang dapat dilibatkan, tidak sebatas Matahari, Bulan, dan planet.

Sebagai contoh semisal konjungsi Bulan dan planet yang sering ditentukan berdasarkan patokan Matahari.

Tatkala benda langit tersebut searah pandang lokasinya atau berkonjungsi dengan Matahari, maka terbitnya bersamaan dengan terbitnya Matahari.

Jadi, tentu akan sulit bahkan tidak dapat disaksikan.

Dengan kata lain, besar sudut elongasinya sebesar 0 derajat.

Apabila terjadi antara Matahari dan Bulan, maka fenomena konjungsi itu berdampak pada fase Bulan di mana kala itu Bulan disebut (fase) Bulan Mati, menjelang (fase) Bulan Baru.

Apabila pada kasus terakhir konjungsinya sempurna (benar-benar searah), maka fenomena Gerhana Matahari terjadi.

Sementara itu, Merkurius dan Venus, sebagai planet dalam (inferior) memiliki keunikan karena memiliki 2 posisi konjungsi, yaitu konjungsi dalam (inferior conjunction) dan konjungsi luar (superior conjunction).

Adapun planet luar, yaitu Mars, Jupiter, Saturnus mengalami konjungsi (searah Matahari) dan fenomena oposisi (berlawanan arah dengan Matahari.

Proses

Konjungsi planet dapat terjadi karena beberapa proses.

Proses terjadinya konjungsi planet ini tidak lepas dari aktivitas revolusi Bumi.

Planet dan benda lain berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya masing- masing.

Ketika planet satu dan lainnya berputar, maka akan ada yang berada dalam posisi satu garis lurus.

Secara proses, konjungsi planet dapat terjadi setelah melewati beberapa proses sebagai berikut:

- Terjadinya Revolusi planet

Konjungsi planet diawali dari adanya aktivitas revolusi planet.

Revolusi planet merupakan proses suatu planet dalam mengelilingi matahari.

Semua planet di tata surya melakukan aktivitas revolusi planet ini.

Waktu penyelesaian satu putaran mengelilingi matahari menandakan satu tahun berlalu.

Bumi, matahari dan planet lain berada dalam satu garis lurus

Dalam melakukan revolusi, setiap planet memiliki orbit atau lintasannya masing- masing.

Lintasan planet berbentuk elips, sehingga setiap planet tidak akan berbenturan satu dengan yang lainnya.

Nah, dalam berevolusi maka akan ditemukan planet yang berada dalam satu garis lurus, minimal dua planet yang berada di antara matahari.

Misalnya Bumi, matahari dan venus.

- Terjadinya konjungsi planet

Posisi ketika bumi, matahari dan planet lain ini berada dalam satu garis lurus, maka itulah yang disebut dengan konjungsi planet.

Ketika konjungsi planet terjadi, maka cahaya yang dipantulkan oleh planet yang berada di sisi lain Bumi akan terlihat semakin terang sehingga lebih cemerlang apabila dilihat dari Bumi daripada ketika tidak konjungsi. (2)

Ciri- ciri

Konjungsi planet terjadi dalam suatu waktu.

Mungkin kita yang di Bumi seringkali tidak mengetahui dan tidak menyadari terjadinya konjungsi Planet.

Hal ini karena posisi kita yang ada di Bumi sehingga tidak terlalu kelihatan.

Namun konjungsi planet ini ada ciri- cirinya.

Beberapa ciri terjadinya konjungsi planet antara lain sebagai berikut:

- Melibatkan dua atau lebih planet

Konjungsi planet merupakan keadaan ketika bumi atau planet- planet lain berada dalam satu garis lurus.

Namun perlu kita ketahui bersama bahwa konjungsi tidak hanya melibatkan antar planet saja, lebih dari itu bahwa matahari juga sangat terlibat dalam hal ini.

Sehingga bisa dikatakan bahwa ketika planet- planet berada dalam satu garis lurus dengan matahari, hal ini telah mengalami konjungsi.

- Berada dalam satu garis lurus

Garis lurus yang terbentuk antar planet atau benda langit ini tidak melulu berupa garis lurus ke arah matahari, namun bisa juga ke kanan atau kirinya.

Bahkan bosa pula garisnya diagonal.

Dampak

Konjungsi planet merupakan salah satu fenomena alam yang menakjubkan yang terjadi di tata surya.

Ada banyak sekali fenomena alam yangmemberikan berbagai dampak bagi Bumi dan juga kehidupan di dalamnya.

Beberapa dampak dari konjungsi planet terhadap Bumi antara lain sebagai berikut:

- Menyebabkan planet yang berkonjungsi dengan bumi memancarkan cahaya yang maksimal

- Menampilkan beberapa planet yang bisa kita lihat dengan kasat mata, yaitu planet- planet yang mengalami konjungsi.

Fenomena

Fenomena alam konjungsi planet seringkali terjadi dan dialami oleh planet yang kita tinggali, yaitu Bumi.

Beberapa peristiwa konjungsi planet yang terjadi antara lain sebagai berikut:

- Fenomena konjungsi antara Bulan dan planet tanggal 7 April 1994 di mana terjadi posisi berdekatan antara Merkurius, Mars, Saturnus, Jupiter, dan Bulan.

- Pada tanggal 5 Mei 2000, planet yang kasat mata (5 planet) dan Bulan berkumpul dekat Matahari.

- Tanggal 6 – 7 November 2015 antara Mars, Jupiter, Venus, dan Bulan.

- Tanggal 5 – 6 November 2016 antara Venus, Mars, Saturnus, dan Bulan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Konjungsi (Astronomi)'.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved