NEW NORMAL DI BATAM

Disbudpar Sidak Tempat Usaha Kampung Bule Jelang New Normal di Batam

Selain melakukan protokol kesehatan, tamu yang datang pun dilakukan pembatasan hingga 50 persen.

TribunBatam.id/Himi Heptana
Pegawai Disbudpar Kota Batam saat sidak ke sejumlah tempat hiburan di kawasan Kampung Bule, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (8/6/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbupar) Kota Batam sidak sejumlah tempat hiburan malam di Kawasan Kampung Bule.

Ada 5 orang dari Disbudpar yang melakukan sidak di kawasan tempat hiburan ternama di Kota Batam itu.

Sidak yang dilakukan sekira pukul 14.30 WIB bertujuan untuk mengecek kesiapan tempat hiburan malam jelang penerapan New Normal di Batam.

Seorang pegawai Disbudpar, Adis mengatakan, tempat hiburan yang beroperasi menurutnya harus mematuhi protokol kesehatan.

Di antaranya menggunakan masker, jaga jarak, pelindung wajah, dan menyediakan tempat cuci tangan di depan.

Selain pengecekan kesiapan bar, pengelola bar diberikan surat pernyataan bahwa komitmen untuk mematuhi syarat dan ketentuan dari Disbupar, apabila melanggar atau membandel izin akan dicabut.

Selain melakukan protokol kesehatan, tamu yang datang pun dilakukan pembatasan hingga 50 persen.

Tempat yang menjadi pengawasan Disbupar yakni tempat hiburan, restoran, hotel, sanggar seni dan event organizer.

Pengelola bar, Marel menerangkan tempat usaha miliknya masih belum buka, karena mempersiapkan apa yang telah disepakati oleh Disbudpar Kota Batam.

"Mungkin dalam beberap minggu kedepanlah baru mulai buka," kata Marcel, Selasa (8/6/2020).

Oknum PNS Pemko Batam Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Istri Cekcok Perselingkuhan

Pernah Merasa Depresi Setelah Liburan? Mungkin Anda Terkena Sindrom Post Holiday Blues

Izinkan Tempat Hiburan Buka Kembali

Pemerintah Kota (Pemko) Batam bakal mengizinkan sejumlah tempat usaha, wisata dan ruang publik di Kota Batam membuka kembali usahanya menjelang pemberlakuan New Normal selama pandemi Covid-19.

Rencananya, New Normal di Batam akan mulai diterapkan 15 Juni 2020.

Sejalan dengan kebijakan tersebut, bar dan tempat hiburan malam di kawasan Kampung Bule Batam juga akan dibuka kembali.

Sebagaimana diketahui, kawasan Kampung Bule telah diminta tutup oleh pemerintah sejak 20 Maret 2020 lalu yakni sejak Covid-19 mulai merebak.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menyisir sejumlah bar dan tempat hiburan malam di kawasan Kampung Bule, Senin (1/6/2020).

Dipimpin Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata, agenda ini dilakukan guna mengecek penerapan protokol kesehatan di masing-masing lokasi bar dan tempat hiburan malam untuk keputusan dibukanya kembali kawasan wisata Kampung Bule tersebut.

Ardiwinata mengatakan, saat ini sudah ada 18 tempat hiburan di Kampung Bule yang didata oleh Dinas Pariwisata Kota Batam.

Sejumlah tempat hiburan ini sudah menanda tangani surat pernyataan untuk mematuhi protokol kesehatan, yang menjadi berkas wajib guna membuka kembali tempat usahanya.

"Sudah ada 18 yang kami data. Dari jumlah itu, ada 14 yang sudah mematuhi protokol kesehatan, dan kami izinkan buka. Sisanya masih menyusul, dan belum boleh beroperasi sampai benar-benar mematuhi protokol kesehatan," ujar Ardiwinata.

Sejumlah lokasi tempat hiburan yang diizinkan untuk dibuka di antaranya menerapkan protokol kesehatan, seperti spanduk imbauan, tempat cuci tangan, sekat pembatas kasir, serta thermal gun untuk mengecek suhu tubuh.

Protokol kesehatan yang telah disiapkan oleh para pelaku usaha tempat hiburan malam itu menjadi objek penilaian bagi Tim Pengawasan dan Pembinaan Usaha Kepariwisataan, dari Dinas Pariwisata Kota Batam.

Ardiwinata menegaskan kepada para pengelola dan pelaku usaha untuk menjaga serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di tempat-tempat usahanya.

Pernah Merasa Depresi Setelah Liburan? Mungkin Anda Terkena Sindrom Post Holiday Blues

"Kami berharap di tanggal 15 Juni 2020, semua destinasi wisata bisa kembali dibuka, tapi dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan. Itu yang paling penting," tambah Ardiwinata.

Jual Motor dan HP Bayar Sewa Ruko

Kampung Bule jadi satu pusat hiburan malam di Kota Batam.

Kawasan ini terkenal dengan kemeriahan dan ingar-bingar tempat hiburan semisal klub, bar dan restoran mewah di sekitarnya.

Biasanya, tempat wisata ini cukup ramai yang didominasi oleh pengunjung dari mancanegara.

Pada akhir pekan, wisatawan dari Singapura dan India juga tampak memadati bar-bar dan klub di lokasi ini.

Namun kali ini, suasana tampak berbeda.

Sejak dua bulan belakangan, Kampung Bule seolah kehilangan gairahnya.

Sebagian besar bar dan toko telah ditutup di kawasan wisata ini.

Jumlah kurang lebih 25 bar tidak beroperasi lagi.

Icha, pemilik satu bar dan restoran bernama Stampel mengaku sebagian besar bar di Kampung Bule tutup sejak 20 Maret 2020 lalu.

Sebab, wabah virus Corona merebak di Kota Batam.

Pemuda Nikahi Nenek Angkat Viral di Medsos, Mbah Gambreng: Sama-sama Senang

Hingga kini, para pemilik bar masih belum mendapat kepastian dari pemerintah, kapan tempat ini mulai beroperasi kembali.

"Awalnya mendadak disuruh tutup itu cuma sampai tanggal 30 Maret saja.

Kami pikir tak masalah kalau cuma tutup sepuluh hari saja.

Tapi nyatanya sampai sekarang tak buka-buka," ujar Icha, dalam live talkshow Tribun Podcast (Tripod) pada Jumat (22/5/2020) malam.

Bagi Icha dan rekannya, Susi, sebagai pelaku usaha dunia hiburan malam, menutup tempat usaha dua bulan lamanya bukanlah hal mudah.

Bahkan, Icha harus terus memutar otak untuk melunasi biaya pengeluaran yang terus berjalan dan tidak sebanding dengan pendapatan.

Dengan tutupnya bar dan restoran, otomatis tidak ada pemasukan bagi Icha. Sementara itu, dia masih tetap harus membayar uang sewa rumah toko (Ruko).

Jumlahnya mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan, plus denda apabila telat membayar.

Belum lagi, biaya listrik, air, internet serta gaji karyawan juga menjadi beban pengeluarannya.

Di tengah kondisi finansial yang terpuruk ini, Icha terpaksa merumahkan 26 karyawannya.

Serai Wangi hingga Geranium, 6 Jenis Tanaman Pengusir Nyamuk Ini Bisa Ditanam di Rumah

RUPIAH HARI INI - Ditutup Melemah Tipis, Rupiah di Level Rp 13.890 per dolar AS

Tanpa ada penghasilan, Icha mengaku tidak sanggup membayar upah gaji masing-masing karyawan selama dirumahkan.

"Kita bukannya tidak mau memberi gaji ke karyawan, Tapi kita sudah tidak bisa lagi. Karena memang pemasukan tidak ada. Beberapa hari lalu kami memang sempat kasih THR kepada karyawan. Tapi tidak bisa semuanya," ungkap Icha.

Icha dan Susi tidak memiliki usaha sampingan untuk membayar sewa Ruko dan fasilitasnya.

Selain itu keduanya memiliki beberapa bar.

Terpaksa mereka berhutang pada bank guna melunasi tagihannya tersebut.

Para pelaku usaha hiburan malam ini juga rela menjual beberapa barang berharga miliknya semisal sepeda motor dan handphone untuk menutupi kekurangan.

Ke depannya, Icha berharap agar pemerintah memberikan cukup perhatian kepada pelaku usaha dunia hiburan.

Satu bentuk perhatian yang diharapkan adalah kepastian kapan tempat wisata Kampung Bule dapat dibuka kembali.

"Kami mohon kepada pemerintah agar bar, klub dan restoran ini dapat beroperasi kembali. Kami akan selalu menerapkan protokol kesehatan. Sebab pengunjung bar kami sehari-hari juga tidak banyak. Cuma 3 sampai 5 orang per malam dan situasi juga selalu kondusif," ujar Icha.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved