BATAM TERKINI
DUA Bulan Terbaring Akibat Penyakit Serius, Nenek Lusi Makin Tak Berdaya Setelah Anaknya Kena PHK
Saat TRIBUNBATAM.id berkunjung ke rumahnya, bagian paha kirinya terlihat membusuk, bahkan mengeluarkan nanah. Badannya juga terlihat kurus.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Nenek Lusi Tukan, seorang warga di Kampung Air RT 04 RW 11 Kelurahan Baloi Permai, Kecamatan Batam Kota ini hanya berharap keajaiban di saat harus berjuang melawan sakitnya.
Meski sudah dua bulan terbaring karena penyakitnya, tapi wanita kelahiran Flores 1 Juli 1953 ini tak berdaya karena tak ada biaya lagi untuk berobat.
Wanita ini hanya mampu menggerak-gerakkan badan semampunya.
Saat TRIBUNBATAM.id berkunjung ke rumahnya, bagian paha kirinya terlihat membusuk, bahkan mengeluarkan nanah. Badannya juga terlihat kurus.
"Tidak bisa bicara dia bang. Hanya gerak-gerak saja. Jika bicara bisa satu satu tapi dipaksakan," ujar keponakan Nenek Lusi, Petrus, Senin (8/6/2020).
Penyakit Nenek Lusi mulai ia rasakan sekitar April 2020 lalu.
Bagian paha sebelah kirinya terasa sangat panas kala itu.
Karena ditahan-tahan, akibat panas paha kiri membengkak dan membiru.
Sekitar dua pekan setelahnya, paha kiri yang membengkak dan membiru pecah dan mengeluarkan nanah. Kini, kondisinya semakin parah.
Niat untuk berobat memang ada. Sayang, niat itu harus kalah dengan kenyataan kalau mereka tidak memiliki materi cukup untuk berobat.
Jadilah Nenek Lusi hanya mampu menahan sakit sebisanya.
"Kami mau bawa berobat bang, tapi tidak punya apa-apa (uang)," ujar Petrus. Ia mengatakan, Nenek Lusi memiliki 3 orang anak. Dua anaknya tinggal di Kota Batam, sementara satu orang lainnya berdomisili di Nusa Tenggara Timur (NTT).
• Awak Kapal Menolak Dievakuasi, Kapal Tanker Shahraz Masih Kandas di Perairan Batu Berhenti Batam
• Setelah Gajah, Giliran Sapi Jadi Korban, Mulut Sapi Ini Hancur Setelah Makan Gandum Berisi Petasan
Satu anak Nenek Lusi pun terkena PHK akibat pandemi Covid-19.
Sementara satu anaknya lagi yang tinggal di Kota Batam bekerja sebagai tenaga keamanan di satu perumahan.
"Gajinya cuma Rp 2 juta per bulan bang. Makan buat keluarga saja kurang apa lagi pergi berobat dengan kondisi begini," tambah Petrus.
Keluarga hanya bisa berdoa dan pasrah. Mereka juga memohon, jika ada dermawan yang tergerak hatinya bisa membantu.
"Kami hanya bermohon keajaiban Tuhan pak. Kami juga berharap, dermawan orang-orang yang baik hati bisa berkenan tergerak hatinya membantu nenek Lusi," ucapnya.(TribunBatam.id/Leo Halawa)