Jelang New Normal di Batam, Disbudpar Sidak Tempat Usaha Kampung Bule, Ini yang Terjadi
Sidak yang dilakukan sekira pukul 14.30 WIB bertujuan untuk mengecek kesiapan tempat hiburan malam jelang penerapan New Normal di Batam.
Pada akhir pekan, wisatawan dari Singapura dan India juga tampak memadati bar-bar dan klub di lokasi ini.
Namun kali ini, suasana tampak berbeda.
Sejak dua bulan belakangan, Kampung Bule seolah kehilangan gairahnya.
Sebagian besar bar dan toko telah ditutup di kawasan wisata ini.
Jumlah kurang lebih 25 bar tidak beroperasi lagi.
Icha, pemilik satu bar dan restoran bernama Stampel mengaku sebagian besar bar di Kampung Bule tutup sejak 20 Maret 2020 lalu.
Sebab, wabah virus Corona merebak di Kota Batam.
• Pemuda Nikahi Nenek Angkat Viral di Medsos, Mbah Gambreng: Sama-sama Senang
Hingga kini, para pemilik bar masih belum mendapat kepastian dari pemerintah, kapan tempat ini mulai beroperasi kembali.
"Awalnya mendadak disuruh tutup itu cuma sampai tanggal 30 Maret saja.
Kami pikir tak masalah kalau cuma tutup sepuluh hari saja.
Tapi nyatanya sampai sekarang tak buka-buka," ujar Icha, dalam live talkshow Tribun Podcast (Tripod) pada Jumat (22/5/2020) malam.
Bagi Icha dan rekannya, Susi, sebagai pelaku usaha dunia hiburan malam, menutup tempat usaha dua bulan lamanya bukanlah hal mudah.
Bahkan, Icha harus terus memutar otak untuk melunasi biaya pengeluaran yang terus berjalan dan tidak sebanding dengan pendapatan.
Dengan tutupnya bar dan restoran, otomatis tidak ada pemasukan bagi Icha. Sementara itu, dia masih tetap harus membayar uang sewa rumah toko (Ruko).
Jumlahnya mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan, plus denda apabila telat membayar.