PPDB BATAM 2020
Link PPDB Sukar Diakses, SMPN 6 Batam Baru Verifikasi 17 Berkas Pendaftar Sejak Pagi
Menurutnya, hari pertama pendaftaran PPDB, antusias masyarakat mendaftar cukup banyak, sehingga sistem sukar diakses.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Keluhan gangguan server pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga dialami SMPN 6 Batam.
Kepala SMPN 6 Batam Wagiyem mengakui hari pertama PPDB online, server sekolahnya bermasalah. Bukan pihaknya saja, namun sekolah lainnya menurutnya juga mengalami hal serupa.
Ia mengimbau para orang tua tidak perlu khawatir. Sejatinya pendaftaran PPDB secara online cukup panjang.
"Website kami juga bermasalah, kemungkinan hal ini dikarenakan bersamaan mendaftar," ujar Wagiyem, Rabu (10/6/2020).
Menurutnya, hari pertama pendaftaran PPDB, antusias masyarakat mendaftar cukup banyak, sehingga sistem sukar diakses.
"Dari tadi pagi hingga siang ini baru 17 orang yang diverifikasi. Kalau malam juga bisa mendaftar, kan dibuka sampai malam," tuturnya.
Sejumlah orang tua pun mengeluh akibat sulitnya mengakses link PPDB Batam 2020 ini.
Seperti diketahui, Pemko Batam melalui Dinas Pendidikan (Disdik) membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SD dan SMP Tahun Ajaran 2020-2021.
Karena alasan protokol kesehatan di tengah wabah virus Corona, Disdik memutuskan PPDB secara online.
Namun, yang namanya online ternyata masih ada gangguan. Orang tua anak di Tanjung Piayu, Arman mengeluhkan link website http://ppdb-batam.id tidak bisa diakses.
"Di layar laptop tertulis not found. Gak bisa bisa sejak pagi bang. Makanya heran juga," ucap Arman.
Arman mengatakan, ia mendaftar anaknya yang masuk kelas VII atau kelas I SMP. Namun karena link itu tak bisa buka, ia pun kebingungan.
• Sulitnya Akses Link PPDB Batam, Orang Tua Pantau Server Sejak Dini Hari Hingga Datangi Sekolah
• Link Karimun.siap-ppdb.com saat PPDB Karimun 2020 untuk Siswa SMP, Cek Jadwal dan Alurnya
"Mau nanya kemana bingung. Karena sekolah yang dituju tak ada pelayanan kan," keluhnya.
Hal senada diucapkan oleh Risma. Ia hendak memasukan anaknya di salah satu SD Negeri di Batam Centre.
Tapi sejak pagi, link http://ppdb-batam.id bisa dibuka hanya saja panduan lelet dan suka membuat monitor komputer putih. Dengan tulisan "Error".
"Saya sampai minta bantuan orang IT saudara suami. Tapi tak bisa-bisa. Karena ia kerja pagi, ia tinggalkan kami. Rencana sore atau malam nanti dicoba. Tapi takut ketinggalan pak," keluh Risma.
Penjelasan Kadisdik Batam
Hari pertama Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online, banyak orang tua mengeluh karena situsnya tak bisa diakses.
Padahal sudah dibuka berulang kali namun tetap saja tidak bisa mengakses situs tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan menegaskan, membuka situs tersebut secara bersamaan hanya bisa 1000 orang. Kalau sudah diatas 1000 berarti sisanya tak bisa masuk.
"Bukan down itu. Kalau pintu itu hanya bisa 1000 yang bisa masuk tak bisa secara bersamaan masuk sampai 2000. Harus antre," ujar Hendri kepada TRIBUNBATAM.id, Rabu (10/6/2020).
Ia melanjutkan jika ada peserta yang tidak bisa mengakses situs tersebut, berarti lagi mengantre.
Menurutnya tak perlu khawatir tak bisa mendaftar, lantaran waktu yang diberikan untuk mendaftar cukup panjang atau selama 16 hari.
"Kenapa baru hari pertama ini harus mendaftar semua? Antrilah. Itulah gunanya kita buat waktu panjang. Seperti di Bintan cuma 4 hari. Itulah gunanya supaya orangtua banyak waktu," tegas Hendri.
Hendri mengatakan website tersebut bisa diakses selama 22 jam. Kecuali pukul 23.00 WIB hingga 01.00 WIB.
"Selama 2 jam off server istirahat. Dan mungkin ada yang mau dievaluasi," katanya.
Masyarakat tak perlu khawatir peserta didik tak bisa mendaftar ataupun tak bisa masuk ke sekolah tersebut.
Pasalnya, tim melakukan penyeleksian.
"Kalau dia daftar tanggal 26 tapi rumahnya di samping sekolah. Pasti diterima kan sistem zonasi," tuturnya.
• UPDATE Harga iPhone Terbaru Juni 2020, iPhone 7 Plus Rp 6,5 Jutaan, iPhone 11 Rp 13,5 Juta
• Terungkap Cara Pembuatan Nasi Goreng Enak ala Pedagang, Gunakan Racikan Bumbu Tradisional
Hendri menambahkan, pendaftaran sampai 26 Juni 2020.
Setelah itu baru diseleksi oleh tim berdasarkan kriterianya.
"Intinya antri, waktu panjang diberikan selama 16 hari. Bersabar, tak bisa hari ini nanti malam, atau besok atau besoknya lagi. Tak usah khawatir kuota tutuplah, habislah. Pasalnya akan kita seleksi lagi lewat tanggal 26. Jadi semuanya bisa mendaftar," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya dengan datang ke sekolah.
Di tengah pandemi Covid-19ini, PPDB dilakukan secara online dan tidak membuka loket di sekolah.
"PPDB kita akan mulai 10 Juni 2020 sampai 26 Juni 2020 dengan tetap menggunakan sistem online. Jadi tidak ada buka loket seperti tahun-tahun yang lalu disekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan saat berada di Kantor Wali Kota Batam.
Sementara itu, soal daya tampung sudah mendapatkan usulan dari setiap sekolah.
Misalnya SD, sebelumnya pihak SD tersebut menamatkan berapa orang, berarti sebesar itu juga sekolah menerima peserta didik.
• Mendadak Nyanyi Lagu Duetnya Bareng Yuni Shara, Nagita Slavina Langsung Tegur Raffi Ahmad
• UPDATE Harga HP Samsung Bulan Juni 2020, Galaxy Note 20 Series dan Fold 2 Segera Rilis
"Kita tetap sesuai ketentuan SD dan SMP 36 siswa setiap kelas. Inikan masa Covid, kalau ada orangtua yang tak mampu masukkan anaknya ke swasta kita akan laporkan kepada pak wali. Apabila setuju kita tambah jadi 40 atau 42 harusnya tak masalah," katanya.
Lantas bagaimana persiapan sistem yang disediakan oleh Disdik Kota Batam? Hendri mengakui disaat masuk sistem online teraebut, peserta akan dibatasi. Kalau sudah ada 1000 orang yang buka sistem tersebut, maka sisanya tak bisa masuk.
"Kalau ada yang sudah selesai maka sisanya bisa masuk. Jadi sistem antri," kata Hendri.
Dengan waktu pendaftaran online yang cukup panjang, Hendri berharap orangtua bisa belajar menggunakan sistem online apabila belum memahami. Sehingga tidak perlu repot lagi datang ke sekolah.
Hendri menambahkan sistem zonasi tetap dilakukan 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen, dan 5 persen jalur perpindahan. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Leo Halawa)