HUMAN INTEREST
Annis Rela Berstatus PDP & Diisolasi, Temani Anak Balitanya yang Terinfeksi Corona, Simak Kisahnya
Annis, seorang warga Sukajadi rela berstatus PDP dan diisolasi meskipun hasil swabnya negatif covid-19. Hal itu dilakukannya demi menemani balitanya.
Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Di usianya yang baru saja menginjak 5 tahun, Isyana anak dari Annis Nadia warga Sukajadi ini akhirnya dinyatakan sembuh dari covid-19 setelah menjalani isolasi di rumah sakit bersama ibunya.
Anak kecil yang masih balita itu tidak tau apa-apa dan hanya tersenyum.
Meski sudah dapat berjalan, tak terlihat selalu menempel di kaki sang ibu sesaat keluar dari ruang isolasi gedung Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), Kamis (11/6/2020).
Tak ada kata yang terucap dari anak tersebut, ia hanya melambaikan tangannya.
Aksinya membuat pengunjung yang melihatnya jadi "gemes".
Annis, ibu dari Isyana pasien covid-19 mengaku saat tahu sang anak terpapar covid-19 sempat membuat ia bersama suami sempat stres.
"Sedih dan nggak tahu bagaimana rasanya saat mendengar hasil swab anak saya positif covid-19," ujar Annis di samping anaknya Isyana.
• DAFTAR Riwayat Penyakit 4 Pasien Baru Covid-19, ASN hingga Penjual Jamu, Total 169 Kasus di Batam
• Singapore Airlines Buka 500 Penerbangan Selama Sebulan Termasuk ke Indonesia, Mulai Buka Akses?
Dikatakannya, kejadian itu bermula saat momen Idul Fitri, ada keluarga datang berkunjung ke rumah.
"Iya, kita tidak tau. Namanya juga keluarga datang bersilaturahmi dan bermain dengan anak-anak, namun satu minggu kemudian keluarga yang kebetulan paman Isyana ini dikabarkan terpapar covid," kata Annis.
Kemudiam setelah itu, kami sekeluarga pun memeriksakan diri, saya dan suami hasil swab negatif.
Namun berbeda dengan anak kami Isyana, ia justru positif.
Hal itulah yang membuat saya bingung, akhirnya saya dan suami bersepakat untuk menemani samg anak menjalani perawatan isolasi di rumah sakit.
Karena mendampingi sang anak, saya pun ditetapkan sebagai PDP.
Tidak ingin bercerita panjang, Annis hanya ingin menyampaikan pesan buat orangtua di masa pendemi saat ini.
"Proteksi anak Anda, jaga mereka. Kita tidak tau siapa yang terpapar dalam lingkungan kita. Rasanya sangat sedih mendengar anak terinfeksi namun itulah yang saya lalui," ungkap Annis dengan nada sedih.
"Pastinya untuk orangtua tetap awasi anak anak kita, jaga mereka dari teman lingungan bermain," katanya.
Terinfeksi Kembali Setelah Dinyatakan Sembuh
Seorang warga di Batam kembali terinfeksi Covid-19. Padahal, warga ini sebelumnya telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Kasus ini merupakan pertama kalinya di Batam.
Dari penjelasan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, warga itu tercatat sebagai kasus nomor 23 di Batam sebelum dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.
“Jadi bukan kambuh. re-infeksi (infeksi baru),” jelasnya kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (11/6/2020).
Menurut Didi, kasus reinfeksi tak dapat diprediksi. Sebab, Covid-19 merupakan virus tipe baru.
“Belum ada angkanya. Di Indonesia, juga nggak ada datanya,” ujar Didi menjawab pertanyaan TRIBUNBATAM.id mengenai presentase kemungkinan seorang pasien kembali terpapar Covid-19.
• Meski Server Down, Sudah 2.000 Siswa Terverifikasi Sistem, Kadisdik: Tak Perlu Cemas Tak Bisa Daftar
• PROTES Tagihan Listrik Melonjak 3 Kali Lipat, Sejumlah Warga Datangi Kantor bright PLN Batam
Bahkan, lanjutnya, potensi penularan Covid-19 terhadap seorang pasien yang telah dinyatakan sembuh cukup besar.
“Jadi bukan reaktivasi (virus kembali aktif). Faktornya (reinfeksi) ada beberapa, salah satunya imunitas tidak baik,” tambahnya.
Sebagai virus baru, Covid-19 memiliki banyak ‘strain’.
Bahkan, kata Didi, di Tiongkok (China) saja, virus ini disebut memiliki kurang lebih 30 ‘strain’.
‘Kalau di Indonesia belum tahu. Strain juga bisa bergantung dari letak geografis negara,” tutupnya.
Sementara itu, grafik perkembangan Covid-19 di Batam tanggal 10 Juni 2020, disebutkan sebanyak 71 orang pasien terkonfirmasi positif berhasil sembuh.
12 orang di antaranya meninggal dunia.
Tambah 4 Pasien Baru Positif Covid-19
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) instansi vertikal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kembali positif virus Corona.
Pria berinisial I (52) ini, awalnya merupakan kasus terkonfirmasi positif nomor 23 Kota Batam. Ia bahkan dinyatakan sembuh pada 21 April 2020.
Pasien tersebut juga telah selesai menjalankan isolasi mandiri pasca dinyatakan sembuh selama 14 hari.
Mulai 6 Mei 2020, pasien sudah beraktifitas kembali seperti biasa ke kantornya.
Selanjutnya pada 28 Mei 2020 melakukan perjalanan dinas ke Tanjungbalai Karimun dan kembali ke Batam pada 30 Mei 2020.
Pada 9 Juni 2020, yang bersangkutan melakukan pemeriksaan RDT di kantornya yang hasilnya diperoleh “IgG Reaktif dan IgM Non Reaktif”.
Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui pada hari ini dengan terkonfirmasi positif.
"Yang bersangkutan ditetapkan sebagai kasus baru Re-Infeksi Covid-19 Nomor 166 Kota Batam," ujar Ketua Gugus Tigas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Kamis (11/6/2020).
Ia mengungkapkan, selain pasien positif nomor 166 Kota Batam, terdapat penambahan 3 pasien positif Covid-19 lain Kamis (11/6/2020).
Penambahan pasien positif ini, merupakan hasil pemeriksaan swab oleh tim analis BTKLPP Batam.
"Terdapat penambahan 4 pasien positif hari ini. Masing-masing terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan," ucapnya.
Pasien Positif Covid-19 Nomor 167
Seorang laki-laki berinisial AS berusia 42 tahun. Yang bersangkutan berprofesi sebagai pedagang Pasar Toss 3000 Sei Jodoh.
• Kadinkes Batam Ungkap Penyebab Pasien RSBP Batam Meninggal Dunia, Awalnya Berstatus PDP Corona
• Kabar Baik, Satu PDP di Karimun Negatif Covid-19, 1 Lagi Masih Menunggu Hasil Tes
Ditetapkan sebagai pasien Positif Covid-19 Nomor 167 Kota Batam. Pasien adalah rekan sesama pedagang dengan terkonfirmasi nomor 151.
Perlu diketahui pada 28 Mei 2020 Tim Penanganan Covid-19 Lubuk Baja melakukan RDT secara random/acak bagi para pedagang dan diperoleh hasil yang bersangkutan Non Reaktif.
Pasien merupakan close contact dengan temannya yang terkonfirmasi tersebut selanjutnya diedukasi untuk melaksanakan karantina mandiri di rumahnya.
Kemudian pada 4 Juni 2020 dilakukan pengambilan swab tenggorokan pertama yang hasilnya diketahui pada 9 Juni 2020 dengan terkonfirmasi negatif.
Sehari sebelum diterimanya hasil swab pertamanya pada 08 Juni 2020 dilakukan kembali pengambilan spesimen untuk pemeriksaan swab tenggorokan yang kedua yang hasilnya diperoleh pada hari ini dengan terkonfirmasi Positif.
Pasien Positif Covid-19 Nomor 168
Seorang perempuan berinisial I berusia 50 Tahun. Berprofesi sebagai Guru ASN di satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Batam.
Ditetapkan sebagai pasien positif Covid-19 Nomor 168 Kota Batam. Pasien pada 04 Juni 2020 berobat ke UGD salah satu RS Swasta di kawasan dekat tempat tinggalnya dengan keluhan Demam naik turun, nyeri menelan disertai batuk sudah sejak sebulan sebelumnya.
Sesuai dengan keluhannya tersebut selanjutnya dilakukan pemeriksaan rontgen dengan kesimpulan “kesan cor dan pulmo tak nampak kelainan” dan dilanjutkan dengan RDT yang hasilnya Non Reaktif.
Sesuai dengan hasil pemeriksaan diagnostic tersebut maka oleh dokter pemeriksa ditetapkan sebagai PDP dan harus menjalani rawat inap diruang isolasi rumah sakit tersebut.
Berdasarkan kondisinya demikian maka selanjutnya dilakukanlah tindakan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan pengambilan swab tenggorakan pertama pada 05 Mei 2020 yang hasilnya diketahui tanggal 09 Mei 2020 dengan Terkonfirmasi Negatif.
Selanjutnya diikuti juga dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang kedua pada keesokan harinya 06 Mei 2020 yang hasilnya diperoleh pada hari ini dengan terkonfirmasi Positif.
Pasien Positif Covid-19 Nomor 169
Seorang perempuan berinisial M berusia 57 tahun. Yang bersangkutan beprofesi sebagai penjual jamu gendong.
Ditetapkan sebagai pasien positif Covid-19 Nomor 169 Kota Batam. Pasien merupakan teman satu kost dari terkonfirmasi positif nomor 161.
Pada 7 Juni 2020 berobat ke UGD salah satu RS Swasta dikawasan dekat tempat tinggalnya dengan keluhan meriang sudah sejak seminggu sebelumnya disertai rasa mual dan nyaman di ulu hati serta badannya terasa pegal-pegal.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan rontgen dengan kesimpulan “Pnemonia Bilateral ” dan dilanjutkan dengan RDT yang hasilnya Non Reaktif.
• Ini dia 5 Jenis Makanan yang Ampuh Usir Lemak di Perut, Bisa jadi Penyeimbang Workoutmu Dirumah
• WHO: Masker Saja Tidak Cukup Melindungimu dari Covid-19, Masker juga Bukan Pengganti Jarak Fisik
Sesuai dengan hasil pemeriksaan diagnostic tersebut maka oleh dokter pemeriksa ditetapkan sebagai PDP dan harus menjalani rawat inap diruang isolasi rumah sakit tersebut.
Kemudian pada keesokan harinya 8 Juni 2020 dilakukanlah tindakan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan pengambilan swab tenggorakan yang hasilnya diperoleh pada hari ini dengan terkonfirmasi positif.
Keempat pasien tersebut saat ini sudah dalam proses rujukan perawatan isolasi guna penanganan kesehatannya lebih lanjut ke rumah sakit rujukan Covid -19 RSKI Covid-19 Galang Kota Batam.
"Masih mungkin terjadi pertumbuhan kasus Covid-19 yang berkaitan dengan berbagai cluster-cluster tersebut ataupun kasus baru yang terjadi baik dari transmisi lokal maupun import," katanya.
Ia menambahkan hal ini mengingat masih banyak ditemui masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi protokol dan himbauan dari pemerintah guna menekan laju pertumbuhan kasus penyakit Covid-19 ini. (*/TribunBatam.id/Beres Lumbantobing/Ichwan Nurfadillah/Roma Uly Sianturi)