Jangan Sepele Kram dan Gangguan Menstruasi, Karena Bisa Berujung Fatal Bagi Penderitanya
Maka dari itu, penting kiranya bagi para wanita, termasuk para pria untuk memahami berbagai gangguan haid sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi
- Hipomenorea
Pada kelainan ini, siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi, tapi jumlahnya sedikit, dengan kenyataan tidak banyak berdarah.
Penyebabnya kemungkinan adalah, gangguan hormonal, kondisi wanita kukurangan gizi, dan wanita dengan penyakit tertentu.
Penanganan gangguan haid jenis ini dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Untuk memastikan penyebab dan cara penanganan gangguan jumlah darah saat haid yang tepat, Anda pun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
3. Kelainan siklus menstruasi
Gangguan haid ini juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, seperti:
- Polimenorea, yaitu menstruasi yang sering terjadi dan abnormal
- Oligomenorea, yaitu siklus menstrasi melebihi 35 hari, jumlah perdarahan mungkin sama yang disebabkan oleh gangguan hormonal
- Amenorea, yaitu keterlambatan menstruasi lebih dari tiga bulan berturut-turut Haid pada wanita akan teratur setelah mencapai usia 18 tahun.
Amenorea primer terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil, penyebabnya kelainan anatomis alat kelamin.
Di mana, yang bisa terjadi adalah, tidak terbentuknya rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal.
Sementara, amenorea fisiologis (normal), yakni seorang wanita sejak lahir sampai mencapai menarke atau menstruasi pertama, terjadi pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu, dan setelah mati haid.
Sedangkan, amenorea sekunder , yaitu pernah mengalami menstruasi dan selanjutnya berhenti lebih dari tiga bulan.
Penyebabnya kemungkinan adalah gangguan gizi dan metabolisme, gangguan hormonal, terdapat tumor alat kelamin, atau ada penyakit menahun.