BATAM TERKINI
Tiga Hari Server PPDB Masih Sulit Diakses Orangtua Mengeluh Minta Disdik Berikan Solusi
Kendala server PPDB saat ini tak hanya jadi momok bagi warga namun juga bagi sejumlah sekolah. Server http://ppdb-batam.id sulit diakses.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kendala server PPDB saat ini tak hanya jadi momok bagi warga namun juga bagi sejumlah sekolah. Server http://ppdb-batam.id yang digunakan untuk pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Batam 2020 sering lelet dan tidak dapat diakses.
Sejak pendaftaran dibuka Rabu (10/6) lalu, server baru dapat diakses hari ini.
Ketua panitia PPDB SMP N 3, Yeri Isdhiantara saat dihubungi, Jumat (12/6) mengatakan server PPDB baru dapat diakses oleh pihaknya untuk melakukan verifikasi dokumen pendaftar.
"Laman operator baru dapat kita akses pagi ini, jadi verifikasi masih proses," ujarnya.
Untuk jumlah pendaftar yang baru masuk ke dalam sistem server, kata Yeri baru 21 orang.
"Pagi ini server baru dapat diakses, yang sudah masuk zonasi ada 20 orang, Afirmasi 1 orang, sementara untuk jalur prestasi dan perpindahan belum ada," ucapnya.
Yeri menyebut, sejumlah pengaduan dari orang tua datang ke pihaknya, banyak warga yang bertanya-tanya kenapa server gak bisa diakses.
• 3 Hari Sejak PPDB Dibuka, Link http://ppdb-batam.id Susah Diakses, SMPN 3 Baru Terima 21 Pendaftar
Namun apa daya pihak sekolah hanya dapat menunggu berkas pendaftar yang masuk melalui sistem agar dapat dilakukan tahapan verifikasi.
Kini sejumlah orangtua masih mengeluh masuk ke situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. Hal ini dikarenakan situs yang disediakan oleh Dinas Pendidikan Kota Batam, hanya satu link untuk tingkat SD dan SMP, yakni http://ppdb-batam.id.
"Masak untuk seluruh Batam hanya satu link. Itupun untuk semua tingkat SD dan SMP. Harusnya dibuat aja langsung link ke setiap sekolahnya," ujar Septa Simangunsong, orangtua siswa yang anaknya sedang mencoba mendaftar ke tingkat SMP.
• Besides Gurun Pasir Telaga Biru, Bintan will Develop a Tourism Village
Ia menyesalkan Disdik hanya membuat 1200 pintu bagi masyarakat yang akan masuk ke situs tersebut. Sementara sisanya mengantre.
"Misalnya ada orang tua atau anak yang masih gaptek. 2 jam dia mengisi itu, dan berulang-ulang itulah kita tungguin. Tak efisien waktu," kata warga Perumahan Oma Batam Center ini.
Tak hanya itu, formulir yang diisi disitus tersebut terlalu banyak hingga 2 lembar. Belum lagi menentukan denah lokasi rumahnya disesuaikan ke map.
"Harapan saya Disdik punya solusilah akan hal ini. Bukan membuat posko pengaduan saja," sesalnya lagi.
Sementara itu orangtua lainnya yang tinggal di Kampung Belian, Maria Sinaga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya kalau memang harus satu situs yang disediakan oleh Disdik Kota Batam, mestinya dibagi setiap kecamatan. Misalnya kecamatan Batam Kota 3 hari, Batuampar 3 hari, Nongsa 3 hari begitu seterusnya.
Diakuinya ia sudah 2 malam harus begadang bangun pukul 02.00 WIB untuk membuka situs tersebut. Tetap saja tak bisa masuk dan mengaksesnya.
• Isyana Sarasvati Ucap Terimakasih ke Tenaga Medis Covid-19, Tetap Produktif di Tengah Pandemi
"Waktu Kecamatan Batam Kota misalnya, maka Kecamatan yang lain jangan masuk dululah. Nanti begitu habis waktu Kecamatan Batam Kota langsung tutup masuk ke kecamatan berikutnya. Kalau masih ada yang ketinggalan Disdik berikan solusi lain," papar Maria.(rus)